BANJARMASIN – Tim Panitia Seleksi (Timsel) Komisioner KPU Kalsel periode 2023-2028 masih menunggu pelamar yang mengirimkan berkas via pos. Catatannya berkas itu harus tercap pos tanggal 21 Februari tadi. Lewat tanggal itu, pansel akan mendiskualifikasi.
“Kami tegas, tak akan memproses tahapan seleksi administrasi bagi berkas yang lewat dari tangal 21 Februari tercap pos,” ujar anggota timsel Varinia Damayanti kemarin (26/2).
Berkas fisik yang masuk ke timsel sendiri ada 76 dokumen administrasi. Dari itu, tiga dokumen dinyatakan tak lengkap hingga pendaftaran berakhir 21 Februari tadi. Akhirnya tersisa sebanyak 73 pelamar yang bakal mengikuti tes lanjutan.
Namun, diprediksi jumlah 73 dokumen itu bakal bertambah. Pasalnya pelamar yang mengakses akun di aplikasi Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Adhoc (SIAKBA) sebanyak 88 pelamar. Artinya ada 12 pelamar yang masih ditunggu. Bisa saja mereka mengirimkan dokumennya via pos.
“Dari aplikasi SIAKBA ada 88 berkas yang (diunggah) lengkap. Namun baru 76 berkas fisik yang masuk,” tambahnya.
Lalu sampai kapan timsel menunggu berkas fisik pelamar? Dia menerangkan, saat ini semua berkas lamaran tengah dilakukan penelitian administrasi. Jadwalnya sampai Selasa (28/2) besok. “Yang pasti sampai tahapan penelitian, berkasnya harus masuk untuk diteliti,” tukasnya.
Pasalnya setelah itu, timsel akan menetapkan dan mengumumkan pelamar yang lulus di tahapan seleksi administrasi. Jadwalnya pada 2 Mei mendatang. “Penelitian berkas administrasi masih dilakukan. Yang lulus berhak ke tahapan selanjutnya,” terang akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat itu.
Tahapan lanjutan adalah tes tertulis dan psikologi. Jadwalnya pada 5-11 Maret mendatang. Seperti diketahui, tes tertulis dilakukan dengan metode computer assisted test (CAT).
Jika lima tahun lalu tes CAT digelar memakai laboratorium komputer Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban), kali ini belum dipastikan. Memang lab Poliban termasuk opsi tempat pelaksanaan.
Tetapi, timsel belum memutuskan sampai kemarin. Pasalnya lab ULM turut dijadikan opsi pelaksanaan. “Kami survei dulu. Nanti setelah dicek, akan diputuskan di mana. Ada dua lab yang akan menjadi pilihan, milik Poliban atau ULM,” beber Varinia.
Kabag Teknis Penyelenggara Pemilu, Hubungan dan Partisipasi Masyarakat, Hukum dan SDM, KPU Kalsel, Misbah Nurul Hilal membenarkan soal tempat CAT ini. “Ada dua opsi yang akan disurvei. Nanti akan diputuskan oleh timsel,” tuturnya kemarin.
Menurutnya, lab Poliban yang pernah menjadi tempat pelaksanaan memang memiliki sarana yang bagus. “Tapi itu lima tahun yang lalu,” tukasnya. (mof/gr/fud)
