MARABAHAN – Masyarakat yang tinggal di Desa Dwipasari, Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Batola, berharap pemerintah daerah segera memperbaiki jalan di desa mereka.
Kondisi jalan yang rusak parah seperti saat ini sudah lama dirasakan. Desa Dwipasari berbatasan dengan desa Roham Raya dan Sidomulyo. Kondisi kerusakan juga dialami di Desa Roham Raya dan Sidomulyo.

Terkhusus saat Pj Bupati Kabupaten Batola, Mujiyat menghadiri acara arak-arakan Ogoh-ogoh sehari sebelum hari raya Nyepi warga setempat mengeluhkan soal akses ke desa mereka yang rusak.
“Kami minta jalan diperbaiki pak, berharap segera dilakukan,” teriak salah seorang warga saat pak Pj Bupati Batola memberikan sambutan, Selasa (21/3).
Disambung Sari 35 salah satu warga di Desa Dwipasari, kondisi jalan berlubang sudah lama dinikmati mereka. Kerusakan juga bersambung ke desa tetangga.
“Permintaan kami selama ini soal jalan minta segera diperbaiki, diuruk batu saja sudah syukur, apalagi jalan disini diaspal,” sambung IRT ini.
Jalan Poros Desa Dwipasari panjangnya 8 kilo meter, berbatasan dengan desa Roham Raya dan Sidomulyo. Disana dihuni 650 jiwa, mayoritas beragama Hindu. Desa Dwipasari masyarakatnya dari transmigran pulau Bali.
“Panjang jalan di desa ini 8 KM,” ungkap Kepala Desa Dwipasari I Wayan Wastawan.
Dikatakan Kades kabar baik bahwa jalan di desa mereka akan segera diperbaiki oleh pemerintah daerah seperti beberapa desa di kecamatan Wanaraya.
“Desa kami termasuk akan diperbaiki di tahun ini, terima kasih pemkab Batola sudah memperhatikan sepanjang jalan 8 Km desa kami juga akan diperbaiki,” ucapnya.
Sementara itu menurut Pj Bupati Mujiyat permintaan masyarakat Dwipasari itu ada hal yang wajar dan tugas dari pemkab.
“Mudah-mudahan dalam tahun anggaran tahun 2023 diprogramkan dan dikerjakan dengan segala kemampuan yang tersedia di Pemkab,” jawab Mujiyat. (lan)