28.1 C
Banjarmasin
Tuesday, 6 June 2023

Libur Ramadan, Sekolah Diminta Gelar Pesantren Ramadan

BANJARMASIN – Selama bulan Ramadan, aktivitas belajar mengajar di sekolah diliburkan. Berlaku untuk siswa-siswi PAUD, TK, SD dan SMP. Tidak hanya berstatus negeri, juga swasta.

Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin telah menyebarkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.3.5.1/2351-Sekr/Dipendik/2023. Di situ diberitahu libur sekolah selama Ramadan mulai 22 Maret hingga 20 April 2023. Dilanjutkan dengan libur seusai Idulfitri pada 24-26 April 2023.

03-Wedding-Package-favehotel-Banjarbaru-2023

Meski aktivitas belajar mengajar di sekolah diliburkan, siswa-siswi akan mengikuti kegiatan Pesantren Ramadan selama tiga hari. Tepatnya pada 27-29 Maret 2023.

Kepala Disdik Banjarmasin, Nuryadi menyerahkan sepenuhnya kegiatan Pesantren Ramadan diatur masing-masing sekolah. “Itu berlaku untuk siswa-siswi kelas IV, V dan VI jenjang SD, serta jenjang SMP,” ucapnya, Senin (20/3) pagi.

“Sedangkan bagi siswa-siswi kelas I, II dan III SD ditetapkan libur total. Masuk kembali pada tanggal 27 April mendatang,” tambahnya.

Di luar jam belajar, siswa-siswi juga dianjurkan mengikuti kegiatan keagamaan. Bisa di musala atau masjid di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Dengan membawa buku atau lembar kegiatan yang ditandatangani oleh pengurus musala atau masjid.

“Misalnya salat berjemaah dan membaca Al-Qur’an. Kegiatan yang dijalani dimasukkan pada penilaian mata pelajaran Agama Islam,” jelasnya.

Baca Juga :  Gelar Operasi Pasar Murah Jelang Ramadhan di Pasar Ahad Desa Bitin

Pihak sekolah juga dianjurkan memberikan PR kepada siswanya. Sesuai dengan jumlah mata pelajaran yang dipelajari.

“Nantinya, ketika aktivitas belajar mengajar di sekolah kembali dilakukan, tugas itu dikumpulkan dan dievaluasi oleh guru masing-masing,” tekannya.

Disdik Banjarmasin memberikan libur panjang selama bulan Ramadan dengan pertimbangan agar siswa-siswi bisa lebih fokus menjalankan ibadah. “Kalau anak-anak tetap turun pun, saya rasa aktivitas belajar mengajar akan kurang efektif. Khawatirnya anak-anak justru banyak yang membatalkan puasanya,” ucapnya.

“Dengan adanya libur panjang ini, kami juga sangat mengharapkan adanya pembinaan para orang tua di rumah. Manfaatkan sebaik-baiknya,” pesannya.

Kepala SDN Mawar 2, Wahdini Herawati mengaku sudah mengetahui SE Disdik Banjarmasin itu. Ia bilang pihaknya siap menjalankan apa yang termaktub dalam SE. “Kami sudah bersiap untuk itu. Tentu mengacu petunjuk dan teknis alias juknis dari disdik,” ungkapnya, Senin siang.

Mengenai Pesantren Ramadan, Herawati mengatakan bahwa seluruh siswa-siswi kelas IV, V dan VI dihadirkan ke sekolah. “Tidak bergiliran seperti dahulu. Jumlahnya sekitar 200 lebih,” ucapnya.

Disdik Banjarmasin menganjurkan Pesantren Ramadan digelar dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang. Sedangkan di SDN Mawar 2 berlangsung dari jam 9 pagi hingga jam 1 siang.

Baca Juga :  Selama Ramadan, Pemprov Kalsel Atur Jam Sekolah Maksimal 5 Jam

“Memang agak sedikit mundur. Supaya siswa-siswi bisa langsung salat Zuhur berjemaah di sini,” jelasnya.

Isi kegiatan setiap harinya siswa-siswi diminta melaksanakan tadarus Al-Qur’an, salat sunah, menyimak tausiah agama, dan lain-lain.

Pembimbingnya guru agama di sekolah, wali kelas, hingga guru mata pelajaran. Herawati menekankan saat kegiatan, seluruh guru juga wajib hadir di sekolah. “Tak ada yang libur,” tekannya.

Supaya siswa tidak merasa jenuh, sekolah juga menyediakan tontonan keagamaan dalam bentuk film animasi. “Misalnya, yang menceritakan kisah nabi-nabi,” ungkapnya.

Bagaimana dengan siswa-siswi kelas I, II dan III? Terkait hal itu, Herawati mengatakan mereka dianjurkan tetap mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungan masing-masing.

Contoh, mengikuti kegiatan Pesantren Ramadan yang digelar di masjid-masjid. “Tidak diwajibkan. Tapi cuma dianjurkan. Paling tidak agar menjauhkan anak-anak dari kecanduan gadget,” tekannya.

Selama libur sekolah, pihaknya juga tetap meminta para siswa-siswi untuk belajar di rumah. PR diberikan secukupnya. “Jadi, tidak memberatkan siswa-siswi. Misalnya, bila yang biasanya di sekolah ada sepuluh tugas, di bulan Ramadan kami berikan cukup lima tugas saja,” tutupnya.(war/az/dye)

Teras Belakang Ponpes Darussalam Ambles, Pembangunan Siringnya Sudah Berhenti Beberapa Bulan

Kondisi teras belakang Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Martapura di Kabupaten Banjar mulai mengkhawatirkan. Bagian belakang bangunan ponpes sudah retak dan ambles karena tak ada siring yang menahan. teras beton itu terpisah sekitar 30 sentimeter dari gedung utama

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru