BANJARMASIN – Mengusung politik identitas, Partai Ummat yakin bisa membuat kejutan pada Pemilu 2024.
Kemarin (20/2), Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi datang ke Banjarmasin untuk bersilaturahmi dengan pengurus di Kalsel.
Ridho membeberkan, pada pemilu serentak nanti, Ummat menargetkan satu kursi DPR RI dari setiap daerah pemilihan (dapil).
Tak ingin mepet-mepet di ambang batas parlemen, yang nantinya berakibat hanya bisa berkata manggut-manggut saat rapat paripurna.
Intinya, Ummat ingin menjadi pengambil keputusan. “Sejak awal kami ingin menjadi playmaker,” kata Ridho dalam konferensi pers di Rattan Inn Hotel.
Artinya, Ummat setidaknya mesti meraih 24 persen kursi parlemen. Target yang “ambisius” untuk sebuah partai anyar. “Kalau Allah berkehendak, tiga atau lima besar alhamdulillah,” ujarnya percaya diri.
Lalu bagaimana dengan di daerah? “Kami menargetkan satu fraksi, lima kursi di DPRD Kalsel,” jawab Ketua DPW Partai Ummat Kalsel, Soegeng Soesanto.
Sementara untuk DPRD kabupaten dan kota, dari total 430 kursi, mereka menargetkan 36 kursi atau 8 persen. “Sesuai hasil konsolidasi lalu, target ini sudah realistis,” terangnya.
Selama ini, Ummat kerap distigma menjual politik identitas. Ridho menekankan, istilah politik identitas di Indonesia telah mengalami reduksi makna.
Sehingga politik identitas disempitkan menjadi Islam saja. “Kami sampaikan lagi, justru politik yang berasaskan Islam adalah partai yang Pancasilais. Ingat sila pertama,” tekannya.
Menurutnya, tanpa dibimbing moralitas agama, justru politik akan kehilangan arah.
Baginya, inilah agenda kubu sekuler yang menghendaki agama dipisahkan dari politik. “Ini proyek besar sekularisme yang menginginkan agama dipisahkan dari semua sendi kehidupan, termasuk dari politik,” imbuh Ridho.
Terakhir, dari Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais menuturkan, begitu dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024, muncul niatan yang kuat sekali untuk membesarkan partai ini.
“So far so good. Respons dari sahabat di daerah juga begitu baik. Semangatnya bagus,” kata mantan Ketua MPR RI itu. (mof/gr/fud)
Judul sambungan: Proyek Besar Kaum Sekuler
