28.1 C
Banjarmasin
Saturday, 25 March 2023

Indeks Pembangunan Manusia di Banjarbaru Tertinggi Lagi di Banua

BANJARBARU – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Banjarbaru lagi-lagi menduduki puncak di Kalimantan Selatan. Tahun 2022, IPM Banjarbaru mengalami percepatan menjadi 79,68 dibanding tahun 2021, yakni 79,10.

Menilik data Badan Pusat Statistik, Banjarbaru sendiri memang konsisten dengan capaian IPM tertinggi antara kabupaten dan kota lain di Kalsel. Tiap tahunnya juga selalu meningkat.

Sebagai informasi, IPM memberikan gambaran komprehensif mengenai tingkat pencapaian pembangunan manusia sebagai dampak dari kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh suatu daerah. Nilai IPM berkisar antara 0 sampai dengan 100. Artinya, semakin tinggi nilai IPM suatu daerah, menunjukkan pencapaian pembangunan manusianya semakin baik. Adapun dimensi pembentuk IPM ada beberapa. Seperti dimensi umur panjang dan hidup sehat, dimensi pengetahuan, dan dimensi standar hidup layak.

Baca Juga :  Jumlah Usulan RS-Rutilahu di Banjarmasin Meningkat

Sebagaimana disinggung, capaian ini membuat Banjarbaru menjadi yang tertinggi di Kalsel. Kedua adalah Banjarmasin, yakni 77,97 dan diikuti Tabalong dengan capaian 73,13 di urutan ketiga. Terbawah ada di kategori sedang, ada Hulu Sungai Utara dengan 66,84, diikuti Barito Kuala dengan 67,37 di posisi kedua, dan ketiga, Hulu Sungai Tengah dengan capaian 69,70. Namun, masing-masing kabupaten itu juga mengalami percepatan dibanding tahun sebelumnya.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mengatakan, seiring meningkatnya umur harapan hidup, artinya menunjukkan derajat kesehatan masyarakat Banjarbaru semakin membaik.

“Ini komponen penting yang harus kita tingkatkan dengan menyiapkan fasilitas dan layanan kesehatan yang mumpuni. Juga program di bidang kesehatan yang inovatif,” katanya.

Baca Juga :  Cegah Prostitusi, Polresta Banjarmasin Berharap Partisipasi Para Penghuni Pasar

Komponen lain pembentuk IPM di bidang pendidikan dan ekonomi juga diakui Aditya menjadi fokus Pemko Banjarbaru selama beberapa waktu ke depan. Ia yakin, tujuan ini bisa dicapai melalui kolaborasi antara pemko, swasta, dan masyarakat.

“Upaya kita adalah mendorong kualitas pendidikan dan tentu saja mempercepat pertumbuhan ekonomi di Banjarbaru,” sebutnya.

Berbagai program besutan Pemko Banjarbaru pun disebut pendongkrak IPM ini. Seperti RT Mandiri, beasiswa dan Home Care. (dza/yn/bin)

28 Persen Muslim di Banua Tak Bisa Mengaji..?

Wakil Ketua MPR RI, Yandri Susanto mengungkap, 72 persen muslim Indonesia tidak bisa mengaji. Bayangkan, angka buta aksara Al-Qur'an sebesar itu menimpa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru