BANJARMASIN – Berlangsung sejak 26 Juli lalu, kini program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD 2022 di kawasan Sungai Gampa, sudah mencapai 90 persen.
Sebelumnya, selama bertahun-tahun, salah satu kawasan pesisir di Kecamatan Banjarmasin Utara itu tidak memiliki jalan penghubung yang layak.

Kalau pun ada, kondisi jalan rusak berat dan terbenam lumpur, lantaran berada di kawasan rawa.
Padahal, jalan itu menjadi sarana penghubung yang penting untuk kegiatan perekonomian hingga aktivitas lainnya.
Alhasil, 150 kepala keluarga yang mayoritas bekerja sebagai petani atau berkebun, membawa hasil bumi hanya melalui jalur sungai sebagai akses mobilitas.
Komandan Kodim (Dandim) 1007/Banjarmasin, Letkol Infanteri Ilham Yunus, menjelaskan, dipilihnya kawasan Sungai Gampa berdasarkan permintaan dari masyarakat.
“Semoga dengan kegiatan ini, akses di seluruh Kota Banjarmasin bisa terbuka. Khususnya infrastruktur jalan,” terangnya.
Di sisi lain, pihaknya tidak hanya mengerjakan pembangunan jalan. Tapi, juga sejumlah pengerjaan fisik lainnya. Seperti, pembuatan gorong-gorong, rehab rumah tidak layak huni, hingga tempat ibadah.
Ditargetkan, pada 24 Agustus mendatang, program TMMD yang digelar, itu sudah selesai sepenuhnya.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan.
“Saya masih ingat, empat atau tiga tahun lalu, di sini hampir tak ada jalan. Sekarang, sudah dalam kondisi yang bagus,” ucap Ibnu Sina, ketika mengunjungi kawasan itu, Jumat (19/8) pagi.
Ya, pembangunan kembali akses jalan di situ hampir sepenuhnya rampung. Bahkan, bisa dikatakan hanya tinggal tahap finishing.
Dari hasil pantauan, jalan yang dibangun sepanjang 1.250 meter. Dengan lebar dua meter. Berlantai cor beton berikut pengerasan batu.
Pilihan itu diambil lantaran bila memakai aspal atau pengerasan lainnya, justru rentan koyak bila terpapar genangan atau banjir.
Diakui Ibnu, adanya TMMD membantu rencana pembangunan yang dicanangkan Pemko Banjarmasin, yang selama ini belum tergarap oleh Dinas PUPR.
“Salah satu visi pemko membangun dari pinggir. Kalau kawasan ini terbangun, tentu ekonomi masyarakat akan bergerak. Apalagi ini adalah kawasan pertanian,” tekan Ibnu. (war)