USAI istigasah di Kabupaten Tabalong, Presiden Joko Widodo terbang kembali ke Kota Banjarbaru. Jokowi menunaikan salat Jumat berjemaah di Masjid Agung Trikora.
Kemudian, sekitar pukul 14.30 WITA, tiba di Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahap II di Balai Pengelola Air Minum (BPAM) Banjarbakula.
Agendanya adalah meresmikan SPAM yang dibangun dari tahun 2014 sampai 2021 tersebut.
Jokowi meminta agar manfaat SPAM ini benar-benar dirasakan masyarakat. “SPAM yang dibangun di sini menghabiskan anggaran Rp787 miliar. Banyak sekali,” katanya.
SPAM ini mampu menyuplai air untuk 60 ribu rumah tangga di wilayah Banjarbakula (Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut).
Mengambil air baku dari Sungai Riam Kanan yang berjarak sekitar 20 kilometer dari kawasan Pinus Banjarbaru.
“Air dari Riam Kanan dibawa ke sini, diolah sampai bersih, kemudian disuplai ke 60 ribu rumah tangga tadi,” jelas Jokowi.
SPAM Banjarbakula memiliki Instalasi Pengolahan Air (IPA) 500 liter/detik, reservoir Muslimin berkapasitas 2.000 meter kubik, reservoir Pinus berkapasitas 1.000 meter kubik, serta rumah pompa dan sistem monitoring.
Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti mengatakan, SPAM ini dibangun selama dua tahap.
Pada 2014-2016, rampung tahap I dengan kapasitas 250 liter/detik dengan bangunan reservoir berkapasitas 2.000 meter kubik.
“Alhamdulillah, semuanya sudah diserahterimakan ke Pemprov Kalsel dan dikelola oleh UPT,” katanya.
Ia menyebut SPAM Banjarbakula sebagai SPAM pertama di Pulau Kalimantan yang dimanfaatkan secara regional.
Biaya pembangunannya tidak hanya mengandalkan APBN, tetapi juga didukung APBD.
“Jadi ini kegiatan yang terintegrasi. Tidak hanya dari APBN pusat. Dari provinsi, kabupaten dan kota juga ada,” pungkasnya. (ris/by/fud)
