31.1 C
Banjarmasin
Monday, 20 March 2023

Rencana Pembangunan SMK di Banjarmasin Selatan Diseriusi

BANJARMASIN – Di lima kecamatan di Banjarmasin, hanya Kecamatan Banjarmasin Selatan yang tidak memiliki Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Belakangan, ini menjadi persoalan. Lantaran kecamatan tersebut memiliki jumlah penduduk terbanyak bila dibandingkan empat kecamatan lainnya.

Sebagai gambaran, Kecamatan Banjarmasin Selatan adalah wilayah paling luas dengan 12 kelurahan. Jumlah penduduk kecamatan tersebut setidaknya dihuni lebih dari 165.000 kepala keluarga. Wajar bila kemudian usulan pembangunan SMK mencuat di kawasan tersebut.

Berdasarkan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan belum lama ini, usulan pembangunan SMK itu kembali diutarakan. Hal itu diungkapkan Camat Banjarmasin Selatan, Firdaus, kemarin (17/2).

Lalu, bagaimana hasilnya? Firdaus bilang, perencanaan pendirian SMK itu pun dilanjutkan. Bahkan, sudah berkoordinasi dengan Pemprov Kalsel. “Untuk koordinasi, sudah dari setahun yang lalu. Mereka bilang, tolong carikan lahan kurang lebih dua hektare,” bebernya. “Meskipun hanya secara lisan. Tapi, kami akan melanjutkan dengan bersurat secara resmi,” jelasnya.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Sebagai persiapan, pihaknya kini tengah gencar mencari lahan. Yusrin hanya bilang sementara ini kawasan yang dipertimbangkan dipilih berada di Muara Basirih atau kawasan Kelurahan Basirih Selatan. “Lahan disediakan oleh pemko. Lalu, dihibahkan ke Pemprov Kalsel untuk membangun dan menyediakan guru-gurunya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sulitnya Mencari Sekolah Inklusif di HST

Firdaus berkeinginan lahan yang didapat berada di pinggir jalan. Namun, rata-rata lahan sudah habis. Selain itu, tentu memerlukan dana yang cukup besar bila membebaskannya. Alternatifnya berada sedikit masuk ke dalam. Sekitar 500 meter.

“Untuk harga lahan, tentu ditetapkan oleh appraisal. Saat ini sudah ada berkomunikasi dengan pemilik lahan atau tokoh setempat,” ujarnya “Untuk anggaran penyediaan lahan, biasanya masuk ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin,” tambahnya.

Firdaus juga mengungkapkan sejumlah pertimbangan perlunya ada SMK di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Pertama, perlunya mengangkat harkat dan martabat warga melalui pendidikan. “Data terakhir, saat ini yang berada di kelas IX atau kelas III SMP sederajat ada sekitar 1.300 siswa. Belum termasuk mereka yang berada di pesantren,” bebernya. “Jadi, anggap saja ada kemungkinan 2.000 siswa yang lulus SMP,” tekannya.

Baca Juga :  Demi Sekolah, Siswa Pertaruhkan Nyawa

Sesuai zonanya, siswa sebanyak itu hanya terbagi dalam tiga SMA negeri maupun swasta. Kalaupun ada SMK, posisinya berbatasan dengan Kabupaten Banjar dan dikelola oleh pihak swasta.

Di sisi lain, Kawasan Kelurahan Mantuil juga direncanakan sebagai kawasan industri terpadu nantinya. Menyongsong rencana tersebut, tentu perlu tenaga kerja yang terampil. “Berdasarkan itu, maka kami perlu SMK. Lulusannya bisa memiliki keterampilan yang mendasar,” ungkapnya. “Kami pun berharap SMK yang nantinya dibangun, jurusannya sesuai dengan industri yang nantinya bakal dikembangkan,” pesan Firdaus.

“Dengan demikian, mudah-mudahan mereka nantinya bisa berkontribusi dan masuk dalam dunia kerja yang ada di situ (kawasan industri terpadu, red) nantinya,” tambahnya.

Lantas, kapan pembangunan SMK itu bisa diwujudkan? Tentu, menunggu semua persiapan dari pemko terlebih dahulu. Utamanya, perihal ketersediaan lahan. “Bila lahan sudah clear, mungkin tahun 2025 paling cepat bisa dibangun. Lalu, di tahun 2026 baru bisa difungsikan,” hitungnya.(war/az/dye)

Jangan Menunggu Rusak Parah, Nuryadi: Perbaikan Fasilitas Pendidikan Bisa Pakai Dana BOS

Terkait kerusakan sejumlah fasilitas pendidikan di Banjarmasin, Kepala Disdik Banjarmasin Nuryadi angkat bicara. Ada 15 fasilitas pendidikan yang mengalami kerusakan. Seluruhnya adalah fasilitas pendidikan di jenjang sekolah dasar (SD).

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru