MARABAHAN – Tangis bahagia pecah ketika rombongan calon haji asal Kabupaten Barito Kuala berangkat menuju asrama haji di Kota Banjarbaru.
Bus itu berangkat kemarin (14/6) dari Masjid Nurul Anwar. Ada 73 calhaj yang dilepas oleh keluarganya.

Di balik kebahagiaan itu, ada kesedihan. Karena semestinya yang berangkat 74 orang. Tapi ada seorang calhaj yang gagal berangkat karena tidak bisa memenuhi syarat administrasi.
“Satu orang gagal berangkat karena belum divaksinasi,” ungkap Kepala Kantor Kemenag Batola, Anwar Hadimi.
Sementara vaksinasi COVID-19 merupakan syarat yang telah diwajikan pemerintah Arab Saudi sebagai tuan rumah ibadah ini.
Apakah karena calhaj ini seorang “antivaksin”? Anwar menduga lebih karena kelalaian yang bersangkutan.
Dari 73 calhaj, termuda tercatat berumur 36 tahun. Dia memastikan, tidak ada lansia yang berangkat haji pada tahun ini.
Lansia yang dimaksud, calhaj yang berumur lebih dari 65 tahun. Dan itu jumlahnya banyak sekali di Batola.
“Bahkan ada yang sudah berumur 80 tahun dan masih berada di daftar tunggu,” bebernya.
“Bahkan infonya ada lansia yang sudah berumur 80 tahun dan masih masuk daftar tunggu,” tambahnya.
Saat ini, daftar tunggu haji Kalsel sudah selama 36 tahun. Benar-benar sebuah ujian kesabaran. “Daftar tunggu dihitung saat mendaftar. Yang menentukan kapan berangkat adalah pusat, bukan kami,” jelasnya.
“Jangan berkecil hati. Bagi yang sudah mendaftar dan lebih dahulu dipanggil Allah, insyaallah pahala hajinya sudah terhitung,” tutupnya.
Bupati Batola Noormiliyani AS berpesan agar calhaj menjaga kesehatan. Selalu berkoordinasi dengan petugas medis. Apalagi, cuaca di Tanah Suci sedang terik-teriknya. Bisa menembus 45 derajat celsius.
“Bawa selalu identitas atau atribut diri yang sudah disepakati,” pinta mantan Ketua DPRD Kalsel itu. (bar/gr/fud)