BANJARBARU – Pemerintah Kota Banjarbaru melaksanakan Gerakan Serentak Banjarbaru Sapu dan Punahkan Jentik Nyamuk DBD (Gertak Bapuputik) di sekitar Kantor Kecamatan Landasan Ulin.
Ini dilakukan, mengingat Dinkes Banjarbaru masih menetapkan status waspada DBD di Kota Idaman. Hingga Februari 2023, kasus demam berdarah dengue (DBD) mencapai 78 kasus.
Kepala Dinkes Banjarbaru, Juhai Triyanti Agustina mengatakan, kendati status ibu kota waspada DBD, namun masih bukan kejadian luar biasa (KLB). Lantaran tidak terjadi hubungan epidemiologi.
“Bahwa status waspada ditetapkan agar tak ada lagi temuan kasus DBD baru di Banjarbaru,” kata Juhai, Senin (13/3).

Juhai mengatakan, Kecamatan Landasan Ulin merupakan penyumbang terbesar kasus DBD di Banjarbaru. Setelahnya, disusul Banjarbaru Utara dan Cempaka.
Namun, ia katakan tidak ada yang sampai meregang nyawa. “Alhamdulillah tidak ada. Jangan sampai ada yang meninggal di Banjarbaru,” harapnya.
Dari itu, salah satu upaya untuk menekan angka DBD ini adalah menggalakkan gerakan Gertak Bapuputik. Juhai juga berharap gerakan ini terus berlangsung melalui kegiatan Jumat bersih.
“Mudah-mudahan melalui kegiatan Jumat Bersih ini, jentik tidak ada lagi di Banjarbaru serta kasus DBD bisa menurun bahkan tak ada lagi,” tutup Juhai
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin menilai gerakan Gertak Bapuputik penting dan diharapkan dapat melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam membersihkan lingkungan.
“Sekaligus juga meningkatkan rasa gotong royong di masyarakat kita,” katanya kepada wartawan di sela kegiatan.
Aditya berpesan kepada masyarakat dan stakeholder lain agar rutin melakukan pembersihan lingkungan setiap hari. Seperti membersihkan tempat penampungan air.
“Agar tidak menjadi sarang nyamuk. Kita juga membersihkan lingkungan di sekitar, agar nyamuk tidak berkembang biak,” ucapnya.
Ia mengatakan, keterlibatan ini artinya tidak bisa hanya menitikberatkan kepada pemerintah dalam membersihkan lingkungan.
“Karena ada keterbatasan aparat (pemerintah) dan tenaga. Jadi keterlibatan masyarakat penting,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Zaini Syahranie mengatakan ada 160 relawan yang dilibatkan. Terdiri dari masyarakat peduli bencana (MPB) dan relawan di Rescue Banjarbaru 698.
“Karena ada hubungan dengan DBD, gotong royong ini sebagai mitigasi banjir. Relawan menyusur juga sungai dengan mengambil kayu-kayu di sungai,” ucapnya. (dza/yn/bin)