KANDANGAN – Mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat menyiapkan ruang perawatan, obat-obatan sampai ruang isolasi terpusat untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19.
Bupati HSS, Achmad Fikry mengatakan, saat pengarahan khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para kepala daerah seluruh Indonesia menghadapi varian omicron yang sudah mulai ada di beberapa daerah secara virtual beberapa hari lalu diperkirakan lonjakan Covid-19 terjadi sebulan lagi di luar Pulau Jawa. “Presiden berharap kita tidak perlu panik tapi tetap waspada,” ujarnya.

Mengantisipasi lonjakan Covid-19 dengan varian baru omicron, Pemkab HSS juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait sebagai upaya langkah penanganan dan pencegahan. Apalagi penyebaran omicron empat kali lebih cepat dari varian delta.
“Ada dua kata kunci yang menjadi arahan presiden yaitu pertama, percepatan vaksinasi baik untuk vaksin pertama, kedua dan ketiga, serta vaksinasi anak. Kedua tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes),” katanya.
Untuk penanggulangan, Pemkab HSS juga sudah menyiapkan ruang isolasi terpusat di eks RSUD Hassan Basry Kandangan,di Jalan Jendral Soedirman, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
“Tapi berdasarkan anjuran presiden, bagi tidak bergejala bisa isolasi mandiri (Isman), dan bergejala atau sangat berat dirawat di rumah sakit,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan SIK Dinas Kesehatan (Dinkes) HSS, Daru Priyanto mengatakan ruang isolasi terpusat sudah disiapkan jika suatu saat nanti diperlukan. Total ada 80 tempat tidur yang disiapkan.
“Ada delapan tenaga kesehatan untuk berjaga ruang isolasi terpusat, serta customer service dan sopir ambulans sampai tenaga laundry,” ujarnya.
Percepatan vaksinasi juga terus dilakukan di Kabupaten HSS. Berdasarkan data per 9 Februari, dari sasaran 179.527 orang, sudah mendapatkan dosis pertama sebanyak 149.366 atau 83,20 persen dan dosis kedua 80.572 atau 44,88 persen. Serta belum melakukan vaksinasi dosis pertama sebanyak 30.161 orang atau 16,80 persen dan belum dosis kedua 98.955 orang atau 55,12 persen.
“Sementara yang sudah melakukan vaksinasi ketiga atau booster sebanyak 4.266 atau 2,38 persen,” rincinya.
Tetapi percepatan vaksinasi, kadang terkendala dengan ketersedian jenis vaksinasi. “Karena vaksinasi dosis pertama dan kedua harus sama jenisnya,” ucapnya.
Sementara Wakil Direktur Administrasi Keuangan dan Diklat RSUD Brigjen H Hassan Basry Kandangan, SyahrulIfansyah mengatakan, ruang Covid-19 di RSUD Brigjen H Hasan Basry sudah disiapkan. Ruangan sempat bealih fungsi sebagai ruang paru. Tetapi jika ruangan diperlukan untuk penanganan Covid-19 akan kembali difungsikan. Total ada 149 tempat tidur.
“Jika pasien berkurang akan dikembalikan fungsinya sebagai ruang perawatan paru,” ujarnya.
RSUD Brigjen H Hassan Basry Kandangan juga akan melakukan uji coba alat generator oksigen yang dilakukan pengadaan tahun 2021 lalu.
“Obat-obatan juga tersedia dengan cukup,” tuturnya. (shn)