BANJARMASIN – Pengembangan kawasan Pelabuhan Trisakti kembali mencuat. Selain untuk mendukung Kalsel sebagai pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN), sekaligus mendukung program pemerintah terkait Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Salah satu yang mendesak direalisasikan adalah pengembangan kawasan Pelabuhan Trisakti, khususnya untuk perluasan terminal peti kemas,” kata anggota komisi III DPRD Kota Banjarmasin, HM Ismail Ibrahim, Rabu (12/10).
Dalam program MP3EI, ujarnya, pelabuhan memegang peranan sangat strategis dalam aspek koneksitas dengan menekankan pembangunan yang terintegrasi antara sistem transportasi logistik, serta komunikasi dan informasi untuk membuka akses daerah.

“Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Trisakti setiap tahunnya mengalami peningkatan, tapi tidak sebanding dengan lahan yang tersedia,” katanya.
Ia mengungkapkan, wacana pengembangan pelabuhan Trisakti Bandarmasih, sebenarnya sudah pernah dibicarakan dengan Pemerintah Kota Banjarmasin, namun hingga sekarang belum terealisasi.
“DPRD Kota Banjarmasin melalui Komisi III sudah duduk bersama membahas rencana tersebut dengan PT Pelindo III maupun dengan pemko,” ujarnya.
Bukan hanya itu, bahkan hasil pembicaraan dewan dan pemko sudah dituangkan dalam nota kesepakatan bersama.
”Antara Pelindo III beberapa waktu lalu bersama Pemko Banjarmasin sudah menandatangani kerja sama yang dituangkan dalam MoU,” ucapnya.
Banyak hal yang dibicarakan. Diantaranya, rencana Pelindo III untuk melanjutkan proyek pengembangan Pelabuhan Trisakti yang hingga kini belum bisa direalisasikan. Lantaran terkendala pembebasan lahan milik pemko.
”Padahal, antara Pelindo III beberapa waktu lalu, bersama Pemko Banjarmasin sudah menandatangani kerja sama yang dituangkan dalam MoU,” katanya.
Karena itu, Ismail menyatakan dukungannya agar rencana pengembangan itu segera terealisasi. Karena memberikan dampak positif bagi Banjarmasin.(gmp)