BANJARMASIN – Jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kalsel untuk Pemilu 2024, bakal lebih banyak dibandingkan dengan Pemilu 2019. Diprediksi bertambah 409 TPS.
Lima tahun lalu, ada 13.128 TPS di 13 kabupaten dan kota di provinsi ini. Sementara pada 2024 nanti, mengacu hasil restrukturisasi, jumlahnya mencapai 13.537 TPS.
“Kemungkinan besar bertambah. Bisa saja berkurang, tapi kemungkinannya sangat kecil,” kata Plt Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kalsel, Siswandi Reyaan kemarin (10/3).
Bertambah lantaran masuknya pemilih baru. Sehingga TPS-nya perlu ditambah. Sebab, sesuai aturan, jumlah pemilih di satu TPS maksimal untuk 300 orang saja.

Siawandi menerangkan, pada penyusunan dan pemetaan awal TPS untuk Pemilu 2024, jumlah pemilih di TPS berjumlah 295 orang.
Namun, pada saat pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih yang masih berlangsung, hanya hitungan jari yang tak memenuhi syarat.
Contoh di Kota Banjarmasin, rata-rata yang dicoret tak lebih dari sepuluh orang. Bahkan, ada ditemukan, hanya lima pemilih yang tak memenuhi syarat.
Masih dari coklit, muncul penambahan pemilih baru yang signifikan. Kalau dijejalkan ke dalam satu TPS, akan melebihi 300 pemilih.
“Bahkan jumlah pemilih baru ini, ada yang sampai 30 orang per TPS. Akhirnya mau tak mau TPS-nya ditambah,” jelasnya.
Selain itu, akses TPS yang terbilang susah menjadi faktor lain. “Tak mungkin pemilih baru ini disebar ke TPS lain. Apalagi yang aksesnya susah. Belum lagi di TPS tetangga juga sudah penuh,” imbuhnya.
Pengurangan TPS tampaknya hanya akan terjadi di daerah pinggiran. Dalam penyusunan awal, KPU kabupaten yang memiliki daerah-daerah terpencil dan pedalaman, mematok 200 orang untuk tiap TPS.
“Mereka menambah TPS, karena khawatir jumlah pemilih barunya tinggi. Ternyata saat coklit, penambahannya kecil, akhirnya dikurangi lagi,” sebut Siswandi.
Meski sudah ada gambaran jumlah TPS-nya, data final akan ditetapkan sepuluh hari seusai coklit. Coklit sendiri berakhir pada 14 Maret mendatang.
“Data coklit yang ter-input, berkaitan erat dengan jumlah TPS, termasuk pemilih di TPS-nya. Nanti akan kelihatan,” tandasnya.
Romi, salah seorang anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di Banjarmasin pada Pemilu 2019 berharap, jumlah pemilih di TPS pada Pemilu 2024 mendatang tidak terlalu banyak.
Berkaca pengalaman lima tahun lalu, ketika banyak petugas tumbang, kewalahan menghadapi pemilu serentak. Dia khawatir kejadian serupa akan terulang.
“Kalau bisa pemilihnya jangan banyak, apalagi perhitungan hasilnya lama karena surat suaranya banyak. Biar tak tambah repot,” harap warga Surgi Mufti, Banjarmasin Utara itu. (mof/gr/fud)