BANJARMASIN – Pengerjaan akses jalan di kawasan Simpang Sungai Jelai, Kelurahan Basirih Selatan dilakukan tahun ini. Digarap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin.
Seperti diketahui, akses yang masih rusak parah di kawasan tersebut ada di RT 27 Di situ dihuni setidaknya 90 kepala keluarga. Aksesnya masih serabutan. Sebagian masih berupa titian. Sebagian lagi tanah bekas rawa.

Dulu, akses jalan di kawasan itu dibuat jajaran TNI. Jalan dibangun bersambung hingga ke SDN Basirih 10. Namun seiring berjalannya waktu, jalan itu terputus. Air sungai pasang menjadi pemicunya. Bahkan tak sekadar membuat jalanan terendam. Namun, juga merembes masuk hingga ke bagian lantai dalam rumah warga. Bila air sungai pasang, jalan itu pasti terendam. Ketika air surut, menyisakan becek yang tiada terkira.
“Tak adanya akses jalan, membuat anak-anak SD mesti mengayuh sampan atau menumpang kelotok untuk bisa sampai ke sekolah,” ucap Mansyah, beberapa waktu lalu.
Mansyah adalah warga RT 27. Ia bilang demi mempertahankan jalanan yang tersisa, sejauh ini dilakukan secara swadaya warga setempat. Jalanan yang ada juga dihampari batok kelapa. “Kami sebenarnya tidak ingin muluk-muluk. Seperti apapun bantuan untuk jalan ini, kami terima,” tekan Mansyah. “Yang penting dibuatkan, alias diperbaiki. Yang penting jalanan nyaman,” harapnya.
Warga lainnya, Junaidi juga mengakui sejak lahir dan tinggal di kawasan tersebut, jalan lingkungan belum pernah tersentuh program pembangunan. Kalaupun ada perbaikan, hanya pada dua buah jembatan di RT 27. Perbaikan jembatan pun terjadi bertahun-tahun yang lalu. “Saya tahu, karena saya salah satu yang dipekerjakan untuk perbaikan jembatan itu,” ungkapnya lelaki kelahiran tahun 1972 itu.
Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah menjelaskan pembangunan jalan dilakukan bertahap. Pertama, dimulai dengan membentuk badan jalan. Bagian bawah jalan akan dipasangi sejumlah pondasi. “Itu untuk memperkuat badan jalan. Ditambah dengan geotekstil alias material pelapis. Lalu, ditimbun tanah,” jelasnya ketika diwawancarai di Balai Kota, kemarin (10/2).
Seusai proses itu dilakukan, tinggal menunggu setahun hingga badan jalan menjadi padat. Selanjutnya, pembangunan pun bakal ditingkatkan lagi. “Untuk total keseluruhan jalan yang dibangun sekitar 600 hingga 700 meter,” ucapnya.
Suri menargetkan pengerjaannya paling lambat sudah bisa dimulai pada Mei mendatang .
Anggaran yang digelontorkan sekitar Rp1,6 miliar yang bersumber dari APBD 2023.
Prosesnya sudah masuk dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) berbasis web. “Termasuk untuk pengadaan bahan pengerjaan. Kami targetkan, pengerjaan selesai dalam waktu dua bulan. Rencana, kami juga bakal menggandeng jajaran TNI,” tutupnya.(war/az/dye)