25.1 C
Banjarmasin
Friday, 31 March 2023

Polemik Km 171: Di Sana Menambang, di Sini Mengaduh

Kemacetan panjang kembali terjadi di jalan alternatif. Sementara akses utama di jalan nasional kilometer 171 masih belum diperbaiki.

***

BATULICIN – Seharian Radar Banjarmasin mengamati suasana di KM 171, Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (8/3).

Dari balik kabut debu batu bara, seorang ibu sedang memusatkan perhatiannya. Dia harus ekstra hati-hati. Melalui jalan sempit KM 171. Salah sedikit, bisa tergelincir masuk lubang.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Dia tidak mau kecelakaan pada tanggal 4 Februari lalu menimpanya: seorang pemuda jatuh ke lubang tambang bersama sepeda motornya.

Dengan dahi berkerut tegang, ibu itu berusaha mengendalikan setang motornya. Ia membonceng dua anak berseragam sekolah, satu di depan, seorang lagi di belakang.

Begitulah yang melintas di KM 171, semuanya berwajah serius dan tegang. Hanya ada beberapa yang sempat melirik ke arah kamera wartawan.

Sementara itu, di jalan alternatif terjadi kemacetan panjang. Tengah malam, ada dua truk mogok di atas tanjakan. Posisinya yang berada di tengah-tengah membuat arus kendaraan menumpuk.

Baca Juga :  Kata Siapa di KM 171 Ada Perbaikan?

Jalan alternatif ini untuk roda empat ke atas. Dibangun pemkab dengan kualitas seadanya, memakai anggaran cadangan.

Sampai sekarang, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XI Banjarmasin belum juga memperbaiki KM 171 yang terputus karena longsor hebat pada Oktober 2022 itu.

Sejak subuh, bus-bus karyawan tambang bergantian keluar masuk jalan alternatif. Satu dua hampir tak bisa menanjak di jalan yang licin karena hujan. Karyawan tambang pun terpaksa menjadi petugas dadakan untuk mengatur lalu lintas.

Jelang siang, aktivitas alat berat bertambah intens. Di daratan yang sama, satu hamparan dengan lubang tambang yang menelan KM 171, alat berat asyik mengeruk. Debu batu bara menguar di udara.

Putusnya KM 171 memicu efek berantai. Akses barang dan jasa jadi lambat. Semua terdampak. Mulai usaha kecil jual beli barang online sampai urusan pemerintahan.

Radar Banjarmasin hanya mewawancarai sedikit yang melintas di sana. Karena toh semua pelintas punya suara sama: mengeluh.

Baca Juga :  Teriakan Tolong dari Dasar Lubang KM 171

“Susah sekali, Mas. Kapan KM 171 ini diperbaiki? Kenapa lambat sekali,” ujar Hasnah, warga Satui.

Narasumber lain? Sama saja. Mengapa ini, mengapa itu. Kok begini, kok begitu.

Pada awal Maret tadi, Ombudsman berjanji memanggil Balai Jalan. Untuk yang kedua kalinya. Lembaga yang bertugas mengawasi kinerja pemerintah itu rupanya gerah.

“Saat itu keterangan mereka (Balai Jalan) terkendala dengan anggaran. Padahal bisa saja menggunakan dana cadangan agar masyarakat tak kesusahan seperti sekarang. Apalagi jalan ini akses vital,” ujar Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kalsel, Hadi Rahman.

Di sisi lain, belum lama tadi, Pemkab Tanah Bumbu berencana mengaspal jalan alternatif yang sempat mereka buat. Sayang, kemarin Kepala Dinas PUPR Hernadi berkali-kali dihubungi tidak menjawab telepon wartawan.

Sedangkan Kabid Bina Marga, Hamdan mengatakan, sementara mereka hanya sebatas memelihara jalan. Dengan cara meminta bantuan kepada perusahaan tambang yang beroperasi di sana. Di antaranya adalah PT MJAB dan PT Arutmin. (zal/gr/fud

Lagi, Karena Jalan Berlubang, Pengguna Jalan Tewas

Kecelakaan yang merengut korban jiwa pengguna jalan terjadi lagi. Penyebabnya pun masih karena jalan yang berlubang.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru