31.1 C
Banjarmasin
Sunday, 2 April 2023

Menakar Peluang Aditya di Pilgub 2024, Pengamat: Semua Calon Nanti Sama dari Nol

BANJARBARU – Menurut Adenansi, pengamat politik dari Universitas Nahdlatul Ulama, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mempunyai peluang cukup besar untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun 2024 mendatang.

Setidaknya Adenansi mengatakan itu dengan dua alasan. Pertama, Aditya adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalimantan Selatan.

Kedua, Aditya adalah pendatang baru yang mempunyai nilai sama dengan pesaing lain. Sebab, Gubernur Kalsel dua periode, Sahbirin Noor sudah tidak bisa lagi maju di Pilgub nanti.

Ia katakan, sekalipun Muhidin Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) maju dalam Pilgub, tak mengubah peluang masing-masing calon.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

“Artinya tidak ada lagi petahana. Walaupun untuk maju (PPP, red) harus berkoalisi dengan partai lain,” kata Adenansi, Kamis (9/3).

Berbicara soal Muhidin, beberapa waktu lalu, ketua DPD PAN Kota Banjarbaru, Emi Lasari mengatakan, figur Muhidin dalam kancah politik Kalsel adalah satu “magnet” dalam perolehan suara di tahun 2024.

Baca Juga :  HSU Ajukan Tiga TPS Khusus

“Dalam politik lokal, PAN memiliki figur H Muhidin. Jika beliau kembali maju ke Pilgub, bisa jadi satu magnet di Pilkada dan Pileg tingkat kabupaten dan kota,” kata Emi.

Menanggapi itu, Adenansi tampak tak setuju. Menurutnya, magnet yang disebut Emi tidak hanya ada pada Muhidin. Namun juga ada pada calon-calon potensial lain.

“Tidak hanya Muhidin. Siapa saja yang maju akan jadi magnet. Entah Ibnu Sina, Hasnur, atau Aditya. Karena semuanya dari nol,” tekan Adenansi. “Tinggal, ini sangat bergantung pada mesin politik dan basis massa,” imbuhnya.

Adenansi juga mengatakan, kondisi Aditya sangat diuntungkan karena menjabat sebagai Wali Kota Banjarbaru yang selama ini mampu membawa Kota Idaman lebih baik dari beberapa indeks.

Baca Juga :  Setengah Abad Partai Kakbah, Dulu Lumbung, Sekarang Limbung

“Artinya publik sudah tahu kemampuan memimpin Aditya dalam pemerintahan,” jelasnya.

Pertanyaannya, apakah Aditya diuntungkan dengan capaian pemerintahan sebelumnya?

Menanggapi ini, Adenansi justru mengatakan, tantangan Banjarbaru adalah pasca pandemi.

“Pasca pandemi Aditya mampu memimpin Banjarbaru mendapatkan hasil maksimal. Kita lihat Kota Banjarmasin malah tidak dapat Adipura, tapi Banjarbaru dapat,” bandingnya.

“Juga indeks pertumbuhan ekonomi, Banjarbaru menjadi paling tinggi di Kalsel,” tutupnya.

Namun, terlepas dari semua itu. Pertanyaan utama lebih penting. Apakah Aditya akan mencalonkan diri dalam Pilgub nanti? Sudahkah ada pembicaraan internal partai? Dan sejauh mana PPP memperkuat konsolidasi?

Pertanyaan-pertanyaan di atas telah dilontarkan Radar Banjarmasin kepada Sekretaris DPW PPP Kalsel Arief Rahman Hakim. Sayangnya, saat dihubungi melalui teks pesan atau sambungan telepon tidak juga ada jawaban. (dza/yn/bin)

Kesempatan Terakhir Bakal Calon DPD Kalsel

nam bakal calon Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI Dapil Kalsel dipastikan mengikuti verifikasi faktual (verfak) kedua.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru