BANJARBARU – Kasus H5N1 atau Flu Burung memang belum terdeteksi menulari unggas di Banjarbaru. Namun, ancaman virus ini tentunya masih berpotensi menular.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru saat ini masih terus melakukan pendataan. Khususnya terkait laporan unggas di peternakan yang mati.
Menurut Kabid Peternakan DKP3 Kota Banjarbaru, Yohana Kriswinantu, dari hasil pengambilan sampel yang sudah dilakukan pihaknya baru-baru tadi. Di Kota Banjarbaru masih negatif flu burung.
“Kami terakhir kembali melakukan pengambilan sampel di beberapa titik dan hasilnya negatif semua. Jadi kita tegaskan bahwa kasus (flu burung) di Kota Banjarbaru negatif,” katanya.

Avian Influenza (AI) atau flu burung ujar Yohana sifat penularannya sangat cepat dan menimbulkan kematian yang cukup masif.
“Dan sampai sekarang tidak ada laporan kematian unggas dalam cukup banyak,” tambahnya.
Dalam pengambilan sampel, pihaknya kata Yohana setidaknya mengambil 200 sampel ekor unggas. Titik pengambilan diklaim tersebar di beberapa wilayah.
“Yang sudah itu di daerah Liang Anggang, Landasan Ulin Timur, Guntung Manggis dan Komet,” katanya.
Yohana mengklaim jika 200 sampel yang diambil sudah cukup mewakili. Sehingga, validasi sampel yang sudah diambil ia yakini sudah valid.
“Memang ada beberapa unggas di peternakan yang mati tapi setelah kita cek bukan karena flu burung, namun faktor lain. Jadi untuk kasus flu burungnya negatif,” katanya.
Terakhir, petugas katanya juga secara bertahap terus melakukan edukasi dan sosialisasi pencegahan. “Termasuk juga pendistribusian disinfektan ke sejumlah titik peternakan,” pungkasnya. (rvn/yn/bin)