BANJARMASIN – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan Ramadan tahun 1444 Hijriah. Begitu pula dengan awal Syawal dan Zulhijah.
Diputuskan, awal bulan puasa jatuh pada Kamis 23 Maret 2023.
Sementara hari raya Idulfitri pada Jumat 21 April. Dan awal Zulhijah jatuh Senin 19 Juni.
“Apa yang menjadi ketetapan pimpinan pusat maka seluruh pimpinan wilayah di Indonesia harus mengikuti,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalsel, Prof Ridhahani Fidzi ketika dihubungi Radar Banjarmasin kemarin (7/2) sore.

Dijelaskan Prof Ridhahani, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dalam menentukan awal Ramadan. Sedangkan Kementerian Agama menggunakan metode rukyatul hilal.
“Dalam penentuan awal Ramadan, antara Muhammadiyah dan pemerintah memang ada perbedaaan metode,” jelasnya.
Dalam konferensi pers di Yogyakarta, Senin (6/2), Ketua PP Muhammadiyah Prof Syamsul Anwar mengatakan, untuk awal bulan puasa, besar kemungkinan umat Islam di Indonesia takkan berbeda.
“Menurut perhitungan di atas kertas, insya Allah serempak,” ujarnya.
Namun, dia mengakui ada kemungkinan perbedaan dalam penetapan hari raya Idulfitri dan Iduladha. (sal/gr/fud)