31.1 C
Banjarmasin
Monday, 20 March 2023

Usulkan E-Sport Masuk Ekskul Di Sekolah

BANJARMASIN – Pengurus Provinsi (Pengprov) E-Sport Indonesia (ESI) Kalimantan Selatan (Kalsel), berencana mengajukan program pembinaan E-Sport masuk sebagai salah satu ekstrakulikuler (Ekskul) di sekolah.

Hal itu mencuat dalam Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) 2023 dan Sosialisasi Akademi Garudaku, pada Selasa (7/3), di Aula Hotel Grand Mentari Banjarmasin sore tadi.

Ketua Bidang Atlet Prestasi dan IT, Pengurus Besar (PB) ESI, Ricky Setiawan menjelaskan, pengajuan Ekskul e-sport ini nantinya akan dilakukan melalui Akademi Garuda.

Menurutnya, program Akademi Garuda ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak tahun lalu. Namun di Kalimantan Selatan masih dalam tahap sosialisasi.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Dijelaskannya, alasan mereka menjalankan program ini diantaranya fokusnya untuk melakukan pembinaan atlet usia dini, dengan cara mengajak sekolah untuk memasukan Esports ke dalam ekstrakurikuler di sekolahnya.

“Tujuannya mengarahkan anak-anak ini biar bisa menciptakan prestasi dari hobinya,” jelasnya saat ditemui Radar Banjarmasin di sela Rakerprov tersebut. Selasa (7/3) petang.

Bukan tanpa alasan hal itu diungkapkannya, Ricky menilai selama ini masih banyak yang salah kaprah, yang mengira pihaknya mempromosikan anak-anak untuk lebih banyak bermain game, padahal tujuannya bukan seperti itu.

Baca Juga :  Hobby Main Game, Ambisi Nanda Buktikan Diri

“Anak-anak tidak dipromosikan banyak main game, jadi bukan ke sana arahnya. Justru kami ingin mengarahkan yang masih banyak salah kaprah, disangkanya mau jadi pro player harus main 10 sampai 12 jam, itu sangat salah dan justru tidak boleh begitu,” bebernya.

“Malah kalau bermain hingga 12 jam itu bukan pro player, fokusnya sudah hilang, analisisnya sudah hilang. Makanya itu yang ingin kita arahkan,” tegasnya.

Oleh sebab itulah pihaknya ingin mengarahkan anak-anak yang bermain game bukan cuma sekadar main-main saja, tapi gimana caranya hobinya itu jadi prestasi.

Melalui Akademi Garuda itulah menurutnya ekstrakurikuler ini kerja sama dengan sekolah yang mau mengarahkannya.

“Terutama melatih anak-anak gimana caranya menjaga disiplin, profesionalisme, dan lainnya termasuk juga pola tidur,” ujarnya.

Namun hal tersebut kembali lagi ke sekolah, bisa menerima atau tidak.

“Biasanya sekolah yang sudah memahami yang lebih cenderung mau,” katanya.

Baca Juga :  Esport Paman Birin Cup 2022, Ade Risky Tebus Kegagalan

Ia kembali menekankan bahwa ini bukan mengajak anak bermain game, namun lebih bagaimana caranya jadi profesional.

Dikatakan Ricky saat ini dari data survei yang pernah ia riset, di Indonesia sendiri ada sekira 50 juta orang yang memainkan game online.

“Itu survei melalui pertanyaan apakah memainkan salah satu game e-sports dalam tiga bulan terakhir, dari survei tersebut mencatat data sekira 50 juta mengaku memainkan,” tukasnya.

Ketua Pelaksana Rakerprov ESI Kalsel 2023, Handoko menambahkan, rencananya dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah, terutama Dinas pendidikan untuk menjelaskan mengenai program Akademi Garuda ini.

“Memang agak sulit untuk sekolah negeri, tapi rencananya kita komunikasikan mengenai program ini kepada salah satu perguruan tinggi negeri dan sekolah swasta di Banjarmasin,” ujarnya.

“Jika ini diterima dengan baik, tidak menutup kemungkinan sekolah-sekolah baik negeri dan swasta yang lainnya juga akan kita ajak untuk kerja sama,” pungkasnya. (zkr/why)

Tim Esport Banjarmasin Selektif Kirim Perwakilan di Turnamen KITA Super 2022

Turnamen bertajuk KITA Super 2022 di Banjarmasin berlangsung ketat. Para fans club sangat selektif dalam memilih wakilnya untuk mengikuti turnamen game sepakbola FIFA tersebut.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru