BANJARBARU – Komisi III DPRD Banjarbaru melakukan peninjauan lapangan ke siring Kuranji di belakang Kompleks Widya Citra Graha 3 Kecamatan Cempaka, Banjarbaru yang sebagian ambruk. Banjir diduga menjadi sebab kerusakan siring yang tidak sampai setahun itu.
Murujuk laman LPSE Banjarbaru, pekerjaan konstruksi itu senilai Rp1,04 miliar dari APBD Banjarbaru tahun anggaran 2022.
Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru Emi Lasari mengaku heran. Karena siring itu baru selesai di bulan Desember tahun 2022. Menurutnya, kerusakan seperti itu tidak luput dari dua hal.
“Apakah itu karena bencana alam atau kualitas pekerjaan,” kata Emi usai sidak, Senin (6/3).

Emi mengakui, banjir yang merendam Banjarbaru tak lama tadi, memang cukup besar. Kendati begitu, ia katakan perlu penjelasan lebih lanjut. “Apa airnya yang terlalu besar, jadi tidak menampung atau bagaimana,” tanya Emi heran.
Namun, jika ternyata kerusakan pondasi itu disebabkan kualitas pekerjaan, maka LPSE juga akan dipanggil. Tujuannya, untuk menanyakan proses lelang.
“Karena sistem pelelangan ini kan kelemahannya memenangkan penawar termurah,” jelasnya.
Dari itu, kata Emi, apakah LPSE mengecek harga satuan dengan harga pasar. Menurutnya, jika ternyata harganya lebih rendah dari harga pasar,tentu akan berpengaruh pada kualitas pekerjaan. “Karena kan sudah tidak wajar,” ujarnya.
Secara terpisah, Subrianto Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Banjarbaru mengaku sudah melakukan peninjauan lapangan. Menurut Subri, kerusakan itu disebabkan adanya peningkatan intensitas air di Sungai Kuranji.
“Ada peningkatan Sungai Kuranji. Jadi hujan deras yang terjadi kemarin itu membuat pondasinya tergerus air,” ujarnya.
Subri jelaskan lebih teknis. Konstruksi bangunan siring dibuat dengan balok sloof. Sehingga sewaktu terjadi gelombang air yang besar mempunyai efek domino.
“Akhirnya siring lainnya ikut tertarik,” paparnya.
Disinggung soal perbaikan, Subri sebut saat ini siring itu masih dalam proses pemeliharaan. “Masih dalam pemeliharaan 6 bulan ini. Jadi masih tanggung jawab pihak pelaksana,” jelasnya.
Subri katakan, pihaknya sudah memanggil pihak pelaksana. Saat ini juga tengah dilakukan upaya perbaikan. (dza/ij/bin)