23.1 C
Banjarmasin
Tuesday, 21 March 2023

17.257 Rumah Masih Terendam, Banjir di Kabupaten Banjar Belum Surut

MARTAPURA – Banjir di Kabupaten Banjar hingga kini belum surut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata, masih ada 17.257 rumah yang terendam.

Belasan ribu rumah itu tersebar di tujuh kecamatan. Paling banyak di Martapura Kota dengan jumlah 5.309 rumah terendam.

Kemudian Kecamatan Martapura Timur (3.771 rumah), Astambul (3.043 rumah), Sungai Tabuk (2.502 rumah), Martapura Barat (2.227 rumah), Karang Intan (236 rumah), dan Cintapuri (169 rumah).

Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjar, Warsita mengatakan, data ini masih bisa berubah. “Masih terus kami update. Kawan-kawan sedang mengonfirmasi lagi kepada para kepala desa,” katanya kemarin (5/3).

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Pantauan BPBD, banjir mulai surut di beberapa kecamatan. Di antaranya di Martapura Kota, Martapura Timur dan Astambul.

“Tapi di Martapura Barat, Sungai Tabuk dan Cintapuri airnya masih naik,” tambahnya.
Melihat banjir yang meluas, Bupati Banjar Saidi Mansyur telah menetapkan status darurat bencana sejak 27 Februari hingga 13 Maret nanti.

“Bupati meminta masyarakat berhati-hati dengan kelistrikan. Waspadai debit air sungai meninggi sewaktu-waktu. Waspadai hewan berbahaya. Dan jaga anak-anak dan balita,” lanjutnya.

Soal penanganan, BPBD masih menyalurkan bantuan makanan dan suplai air bersih kepada korban banjir.

Baca Juga :  Pemko Banjarbaru Usulkan 8,5 Miliar untuk Tangani Banjir

“Kami juga mengimbau masyarakat supaya peduli dengan korban banjir. Ringankan beban mereka yang rumahnya terendam,” harap Warsita.

Sementara itu, Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor, Uli Mahanani menyampaikan, cuaca di Kalsel beberapa hari ke depan diperkirakan berawan hingga hujan ringan. “Hujan lebat juga masih berpotensi di beberapa wilayah,” ucapnya.

Dijelaskannya, pada Maret ini wilayah Kalsel memasuki masa peralihan musim dari hujan ke kemarau. Sehingga masih perlu diwaspadai adanya pertumbuhan awan-awan konvektif yang memicu hujan deras.

“Serta bisa menyebabkan sambaran petir, puting beliung, dan angin kencang,” pungkasnya.

822 Hektare Terancam Gagal Panen

Akibat banjir yang melanda pada akhir Februari lalu, ratusan hektare sawah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) terancam gagal panen.

Salah seorang petani HSS, Rahmat menceritakan, tanamannya baru berumur sebulan sebelum keburu direndam banjir.

“Semoga masih bisa bertahan dan tak sampai gagal panen,” harapnya.

Total, ada 822 hektare lahan pertanian di tujuh kecamatan yang sempat direndam banjir.
Kepala Dinas Pertanian HSS, Muhammad Noor menyebutkan, banjir melanda lahan petani di Kecamatan Padang Batung, Telaga Langsat, Angkinang, Kandangan, Sungai Raya, Simpur, dan Kalumpang.

Baca Juga :  Intensitas Hujan Tinggi, Warga Asam-Asam Waspada Banjir Susulan

“Total tanaman padi semaian atau teradak yang terdampak banjir sebanyak 1.308 kilogram,” sebutnya.

Petani Angkinang adalah yang paling menderita. “Di Angkinang saja seluas 371 hektare. Lalu di Kandangan seluas 224 hektare dan di Padang Batung seluas 202 hektare,” rincinya.

Meski sempat terendam, dia menegaskan, bibit lokal yang ditanam petani itu belum bisa dipastikan poso (gagal panen akibat kelebihan air). “Nanti dilihat lagi setelah ini. Dampaknya baru kelihatan beberapa pekan nanti,” jelasnya.

Jika kekhawatiran itu terwujud, petani mengalami gagal panen, makanya pemkab akan mengusulkan bantuan bibit unggul kepada pemprov untuk mengganti padi yang rusak.

“Kalau ada gagal panen, nanti diusulkan agar petani bisa mendapat bantuan bibit unggul,” tambah Noor.

Alasannya, bibit unggul bisa lebih cepat dipanen. Plus lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Ditanya solusi, Noor menjawab, petani di HSS diminta mengubah musim tanam. Dari kebiasaan menanam pada bulan Desember atau Januari.

“Jika tahun depan iklimnya masih sama seperti tahun ini, kami akan mengimbau petani untuk mengubah jadwal tanamnya ke bulan Maret. Sehingga curah hujan tinggi terlewati dan bisa terhindar dari banjir,” pungkasnya. (ris/shn/gr/fud)

Amuntai Kebanjiran, Spanduk Larangan Berenang di Jalan Kota Dipasang

Sebagai langkah antisipasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hulu Sungai Utara, memasang spanduk imbauan di sejumlah titik banjir di Kota Amuntai, Senin (20/3).

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru