BANJARMASIN – Kasus kekerasan yang dilakukan anak mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo (RAT) berbuntut panjang. Kasus itu juga menguak sikap sang anak yang kerap memamerkan kekayaan.
Belum usai satu persoalan tersebut, belakangan pejabat lain pun disorot. Oknum aparat di Ditjen Bea Cukai juga sering pamer kekayaan dan memiliki harta miliaran rupiah. Sontak hal itu menjadi perhatian Presiden RI Joko Widodo.
Jokowi menyoroti persoalan ini saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (2/3) tadi. Jokowi meminta pejabat kementerian serta lembaga mendisiplinkan ASN di bawahnya. “Saya tekankan, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan. Apalagi dipajang-pajang di media sosial,” ucapnya.
Perintah serupa juga diarahkan kepada Polri, Kejaksaan Agung, serta aparatur hukum lainnya. Apabila pejabat kerap pamer kuasa, harta, hingga memberikan pelayanan yang buruk, maka akibatnya rakyat bakal kecewa.

Penekanan presiden itu diamini Sekdako Banjarmasin, Ikhsan Budiman. Sebagai pemimpin jajaran ASN di pemko, Ikhsan mengatakan bahwa penekanan dari presiden juga sudah dimuat dalam norma yang berkenaan dengan gaya hidup ASN.
“Jangan sampai menunjukkan gaya mewah, hedon, dan segala macam. Kita harus mengutamakan pola hidup sederhana,” ucapnya, di Balai Kota kemarin (3/3).
Menurut Ikhsan, ASN itu tidak mungkin jadi orang kaya. “ASN itu cuma jadi orang bahagia saja. Tak mungkin jadi orang kaya. Orang kaya itu, ya pengusaha,” tegasnya.
Ikhsan yakin bila ada ASN memunculkan gaya hidup mewah maka sama saja dengan menipu diri sendiri. “Dengan penghasilan yang ada, tidak mungkin jadi orang kaya,” tekannya.
Apakah ada pengecualian bagi ASN yang misalnya memiliki tempat usaha? Ikhsan menjelaskan bahwa seorang ASN bisa berangkat dari berbagai latar belakang. Ada yang memang keturunan orang kaya, memiliki suami pengusaha, atau memiliki warisan penghasilan dari orang tuanya. Tapi, Ikhsan tetap menekankan untuk jangan mempraktikkan gaya hidup mewah.
“Apalagi bila sampai melukai hati masyarakat, hingga memunculkan krisis kepercayaan. Sementara sekarang ini, kita kan sedang membangun kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan partisipasi publik dalam penyelenggaraan pemerintahan,” tambahnya.
Bagaimana bila memang ada ASN yang bergaya hidup mewah? Ikhsan menjanjikan bahwa pihaknya tak akan segan-segan melakukan teguran. Teguran juga akan disampaikan melalui atasan ASN yang bersangkutan. “Sekali lagi, tingkah seperti itu hanya membodohi diri sendiri,” pungkasnya.(war/az/dye)