BANJARMASIN – Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Banjarmasin mengakui terjadi kesemrawutan pembagian Set Top Box (STB) gratis di wilayahnya yang masih berjalan saat ini. Masih banyak warga Kota Banjarmasin yang tergolong tidak mampu, namun tidak kebagian.
Seperti halnya terjadi di Kelurahan Alalak Selatan, Rabu (1/3) tadi. Pembagian STB banyak memunculkan kekecewaan masyarakat. Tak sedikit warga harus kembali dengan tangan kosong lantaran tidak termasuk dalam daftar penerima STB.
Salah satunya. Zuhairiyah. “Pasti kecewa. Soalnya kami sudah menunggu lama. Eh ternyata tidak dapat,” ujar warga Alalak Selatan RT 21 ini.
Zuhairiyah sudah didata ketua RT sejak enam bulan lalu. “Menunggunya sudah 6 bulan, tapi malah tidak dapat,” keluhnya.

Itu juga dirasakan Rizani. Namanya juga tidak masuk dalam daftar penerima. Padahal sudah didata ketua RT di tempat tinggalnya. Rasa kecewanya semakin membuncah ketika melihat ada warga yang tinggal serumah, tapi mendapat dua buah STB. “Memang sih mereka beda KK. Tapi masa satu rumah dapat dua STB,” keluhnya.
Kabid Informasi Publik dari Diskominfotik Kota Banjarmasin, Nurbaiti mengakui bahwa kondisi pembagian STB yang semrawut ini dikarenakan adanya perbedaan data.
Awalnya data yang digunakan adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kemensos RI. Namun setelah itu, ada arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar data yang digunakan adalah data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Dirjen Dukcapil.
“Memang sama-sama data kemiskinan, hanya saja ada perbedaan dengan datanya. Data P3KE ini lebih sedikit dari pada data DTKS,” bandingnya, Rabu (1/3) siang.
Terkait adanya warga satu rumah bisa menerima lebih dari satu STB, Nurbaiti menjelaskan hal itu karena pembagian mengikuti data dari P3KE yang diambil menurut per kepala keluarga (KK), bukan per rumah.
“Seharusnya untuk satu rumah itu satu STB saja agar yang lain juga bisa dapat bagian. Tapi kami di daerah juga tidak bisa mengubah itu, karena semua datanya itu dari pusat,” ujarnya.
Nurbaiti memaparkan, pembagian STB masih dalam proses pembagian tahap gelombang I (sel I) yang jumlahnya kurang lebih 9 ribu dari 22 ribu STB yang disediakan oleh pihak kementerian.
“Sementara untuk yang sel II masih belum diketahui kapan pastinya akan dibagikan. Karena saat ini kami masih memprioritaskan pembagian di sel I,” pungkasnya.(zkr/al/dye)