28.1 C
Banjarmasin
Tuesday, 6 June 2023

Panti Jompo Bakal Berbayar

BANJARBARU – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor telah mengeluarkan Pergub nomor 05 tahun 2022 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja UPTD pada Dinas Sosial Kalsel. Melalui peraturan ini, fungsi Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Sejahtera akan bertambah.

Kepala PSTW Budi Sejahtera Kalsel, Surya Fujianorrochim mengatakan, tambahan fungsi panti jompo dengan adanya Pergub yang baru tersebut ialah membuka layanan penitipan lansia secara berbayar.

03-Wedding-Package-favehotel-Banjarbaru-2023

“Selama ini ‘kan lansia yang dirawat di sini gratis. Nanti ada yang berbayar juga. Jadi nanti ada yang gratis, ada yang bayar juga,” katanya.

Dia mengungkapkan, layanan berbayar bisa digunakan oleh masyarakat yang mampu dari segi materi untuk menitipkan lansia di tempat mereka. “Ini juga menjadi sumber pendapatan daerah bagi Pemprov Kalsel,” ungkapnya.

Terkait kapan layanan berbayar akan dibuka, Surya belum bisa memastikan waktunya. Karena menurutnya masih ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan.

“Perlu ada pelantikan juga, sebab nama panti nanti berganti menjadi Panti Perlindungan dan Rehabilitasi, Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera,” katanya.

Selain itu, disampaikannya, untuk bisa membuka layanan berbayar, maka diperlukan sejumlah fasilitas tambahan. “Jadi kemungkinan dibuka secara bertahap dulu. Mungkin beberapa lansia dulu yang diterima, baru nanti dikembangkan lagi,” ucapnya.

Mengenai biaya penitipan lansia, Surya menuturkan, nanti akan dihitung oleh tim dari Pemprov Kalsel. Terdiri dari Badan Keuangan Daerah, Dinas Sosial dan lain-lain.

Baca Juga :  Jangan Lagi Eksploitasi Anak Yatim, Said: Tutup Panti Asuhan Tanpa Izin

Di samping membuka penitipan berbayar, dia menyampaikan, dalam Pergub yang baru panti jompo juga akan menangani ODGJ lansia yang sudah sembuh. “Ini gratis, bagi ODGJ lansia yang telantar,” ucapnya.

Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Sejahtera yang memiliki dua lokasi, di Banjarbaru dan Martapura ini memang diminati masyarakat untuk menitipkan lansia di sana.

Surya menyebut, saat ini ada 182 lansia yang mereka rawat: di Martapura 69 orang dan di Banjarbaru 113 orang. “Padahal maksimal harusnya 180 lansia, tapi sekarang mencapai 182,” sebutnya.

Lanjutnya, untuk bisa masuk ke PSTW Budi Sejahtera ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh lansia. Salah satunya, berusia minimal 60 tahun dan benar-benar telantar.

“Telantar tidak harus gelandangan. Bisa juga di rumah telantar karena tidak dapat perhatian gara-gara anak atau keluarganya sibuk bekerja,” papar Surya.

Dia menyampaikan, penyeleksian lansia dilakukan oleh kabupaten/kota. Setelah itu, panti mendapatkan laporan terkait lansia yang diusulkan masuk. “Daerah menyampaikan data dan video lansia yang diusulkan masuk, lalu kami rapatkan apakah diterima atau tidak,” ucapnya.

Sementara itu, banyaknya lansia yang masuk ke panti jompo menurut Psikolog Klinis FK ULM, Sukma Noor Akbar ada beberapa hal yang mempengaruhinya. Salah satunya kata dia, karena kemauan dari lansia itu sendiri.

Baca Juga :  Tak Terverifikasi, Ribuan Warga Miskin di Banjarmasin Terancam Tak Terima Bansos

“Sebab, di panti semuanya terpenuhi. Seperti makanan yang teratur, tersedianya cek kesehatan, teman seusia, pengasuh dan kelengkapan lainnya sehingga mereka bisa fokus dengan ibadah,” ujarnya.

Di samping itu, menurutnya ada juga akibat dari pandemi Covid-19. Banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan berkurang membuat anak atau keluarga menitipkan lansia di pantai jompo. “Kemudian, faktor kesibukan dalam bekerja dan tidak ada yang merawat lansia juga bisa menjadi alasan dititipkannya lansia di panti,” paparnya.

Padahal kata Sukma, dukungan keluarga adalah hal yang penting bagi lansia. Sehingga rumah merupakan tempat yang paling nyaman bagi mereka. “Apalagi budaya kita, anak merupakan suatu investasi bagi orangtua sehingga di masa usia lanjut anak ada yang merawat lansia. Apalagi bagi lansia suatu kebahagian jika aktivitas sehari-hari bersama keluarga,” katanya.

Oleh karena itu, dia menuturkan, hal yang perlu diutamakan ialah kenyaman bagi lansia dalam menjalankan kehidupannya. Komunikasi anak atau keluarga dan lansia sangat penting, sehingga masing-masing pihak bisa lebih baik dalam pengambilan keputusan. (ris/by/ran)

15 Panti Asuhan di Banjarbaru Bakal Diinspeksi Usai Lebaran

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarbaru bakal menyeleksi panti asuhan di Kota Banjarbaru. Hal itu dilakukan guna menindaklanjuti instruksi dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru, Said Abdullah terkait perluasan Program Home Care yang disampaikan pada Kamis (4/4) lalu.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru