26.1 C
Banjarmasin
Thursday, 23 March 2023

Dari Pasar hingga Hagia Sophia, 100 Karya di Pameran Virtual Syam Indra Pratama

Ide dan kegelisahan dituangkannya dalam sketsa dan lukisan. Disajikannya di sebuah laman di dunia maya. Pengunjung pun dibawa menyelami imajinasi perupa. Tentang kondisi sosial, eksploitasi alam, hingga Hagia Sophia.

Seorang teman tampak menekuri sebuah gawai. Jempol kanannya mengusap layar gawai ke atas dan ke bawah. Sesekali meng-klik gambar yang terpampang. “Menarik sekali. Kreatif,” ujar perempuan 29 tahun itu, kemarin (3/2). Namanya, Fatimah. Dia bukan perupa. Tapi yang saya tahu, dia gemar mendatangi sejumlah pameran seni rupa.

Penulis sengaja meminjamkan gawai pribadi kepadanya. Ingin melihat langsung bagaimana responsnya terhadap karya Syam Indra Pratama yang ditampilkan itu. “Nanti saya coba akses lebih jauh. Berbayar bukan,” ujarnya.

Si pemilik pameran virtual itu adalah Syam Indra Pratama. Ia adalah penulis, peracik kopi, juga perupa asal Kalsel.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Di dunia seni rupa, ia sudah berulang kali berpameran. Bersama perupa lainnya di Kalsel. Terakhir, di tahun 2022 tadi. Saat itu, Syam mengikuti pameran bertajuk Seduh Tradisi. Pameran itu berkolaborasi dengan pemilik kedai kopi di kawasan Jalan Ahmad Yani Kilometer 5, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Baca Juga :  Pameran Lukisan Sepi Pembeli, Ibnu Memaklumi

Kali ini hanya pameran tunggalnya. Ditampilkan dengan cara berbeda. Syam tidak memajang karyanya di sebuah ruang galeri. Namun, di sebuah laman di dunia maya. Pameran virtual, demikian ia menyebutnya. Ada 100 karya yang dipamerkan. Seluruh karya bisa diakses di laman

https://www.syamindrapratama.online/p/pameran-digital-seni-rupa.html?m=1.

Untuk mengakses laman itu, lalu menikmati seluruh karya memerlukan sebuah kata sandi. Didapat dengan menghubungi nomor tertera. Mengakses karya Syam memerlukan kontribusi.
Syam bilang mulanya ingin karya yang disajikan bisa diakses secara free alias bebas biaya. “Namun jika begitu, rasanya tidak adil. Kami ingin, hanya yang benar-benar serius mengapresiasi karya seni rupa lah yang bisa menikmatinya,” ujar Syam, dalam tulisan pembukanya pada pameran virtual itu.

Kepada penulis, Syam membeberkan bahwa pameran itu disiapkan sedari Oktober 2022 hingga Januari 2023 tadi. “Jumlah pengunjung laman tersebut hingga kini, setidaknya sudah ada 160 kunjungan,” ungkapnya kepada penulis, kemarin (3/2) siang. “Karena memang di-setting terbatas, tidak semua bisa mengakses karena pakai kata sandi,” tambahnya.

Baca Juga :  Pensi UMB Bikin Penonton Terenyuh
BERAGAM: Karya Syam Indra Pratama dalam pameran virtualnya. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Menilik karya Syam di laman itu sungguh banyak ragam dan bentuknya. Misalnya, sketsa yang menggambarkan aktivitas jual beli di pasar. Dari pasar berskala mikro hingga makro. Bagi Syam, pasar adalah tempat yang kompleks.

Kemudian, sketsanya berjudul Hagia Sophia. Syam bercerita bahwa ia menyukai novel tentang Badiuzzaman Said Nursi. Seorang tokoh ulama jenius dari Turki. “Keberanian dan tauhidnya yang kuat benar-benar tergambar dalam novel tersebut. Sampai-sampai setelah membaca itu, saya jadi tergerak berangkat ke hutan bersama teman-teman,” tutur Syam.

“Di situ, saya menginap tiga hari dua malam. Berangkat berlima saat subuh, kami naik ke atas pegunungan. Hari masih lumayan gelap. Mengingat itu, saya kadang tertawa,” tambahnya.

Berkenalan Lewat Puisi

MINGGURAYA terkenal sebagai tempat nongkrong seniman, wartawan, bahkan pejabat. Lokasinya tak jauh dari Lapangan Murjani, pusat kota Banjarbaru.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru