BANJARMASIN – Air merembes keluar dari instalasi pengolahan air minum (IPA) 2, di Kompleks PTAM Bandarmasih di Jalan Pramuka, kemarin (2/3) pagi. Rupanya, pipa berdiameter 800 mm yang bocor. Akibatnya, distribusi air leding di dua kecamatan macet total. Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Utara.
Bocornya pipa itu lumayan besar. Itu bila melihat banyaknya limpasan air yang menggenangi lokasi letak IPA 2 itu.
Pipa yang bocor jenis plastik fleksibel alias pipa HDPE. Biasanya pipa ini digunakan untuk mentransfer cairan atau gas. PTAM Bandarmasih menggunakan pipa tersebut untuk mendistribusikan air.
Lalu, apa yang menyebabkan bocornya pipa itu? Manajer Produksi dan Distribusi di PTAM Bandarmasih, Zulbadi mengatakan pihaknya masih belum bisa memastikannya.

“Ini pertama kalinya pipa diameter 800 mm itu bocor. Kejadiannya sekitar jam 4 pagi,” ungkapnya, kemarin (2/3) siang. “Posisi pipa ini di persimpangan. Biasanya pipa di posisi itu menimbulkan adanya tumbukan air yang bisa menimbulkan kebocoran,” tambahnya.
Bukan berarti pihaknya tak bisa melakukan perbaikan. Setidaknya, ada 15 petugas beserta alat perbaikan diturunkan untuk menangani. Menurut Zulbadi, estimasi waktu selesainya perbaikan pada malam hari.
“Untuk penyaluran atau distribusi air ke pelanggan seusai perbaikan dilakukan secara bertahap,” ucapnya. “Jadi, tak bisa langsung sekaligus. Kami harus mengisi penampungan atau reservoir terlebih dahulu. Baru disalurkan ke pelanggan,” tambahnya.
Kapan distribusi air leding bisa sepenuhnya normal? Zulbadi hanya mengharapkan kondisi itu terjadi pada Jumat (3/3) pagi ini.
Humas PTAM Bandarmasih, Raida Kartika mengucapkan permintaan maaf atas kondisi dan ketidaknyamanan yang terjadi. “Pemulihan distribusi air akan berlangsung secara bertahap, setelah perbaikan selesai dilaksanakan,” jelasnya.
Bagi pelanggan yang memerlukan air dengan mobil tanki, bisa menghubungi call center PTAM Bandarmasih 05113252541. “Atau WhatsApp Center di 0811515146,” pesannya.
Bocornya pipa disayangkan warga yang tinggal di kawasan Sungai Andai. Mereka juga terdampak. Apalagi pengumuman perbaikan baru diketahui pada siang hari. “Kami jadi tak sempat mengisi penampungan air,” ujar Lidya.
Warga Kompleks Herlina Perkasa, Blok Mutiara 3, Kelurahan Sungai Andai ini menyebut distribusi air leding sudah berjalan normal selama beberapa waktu ke belakang. Deras. Bahkan tak lagi perlu menyalakan pompa mesin air. Distribusi di kawasan Sungai Andai itu memang berjalan lancar setelah PTAM Bandarmasih memasang pipa berukuran 630 mm.
Diperbesar sebagai booster atau menambah distribusi air dibandingkan pipa sebelumnya hanya berukuran 400 mm. Pemasangan pipa baru itu terbilang cukup berhasil. Buktinya, ada tekanan peningkatan distribusi air bersih di kawasan ujung jaringan di Kelurahan Sungai Andai.
Padahal sebelumnya, alih-alih air bisa mengalir deras, distribusi air di kawasan tersebut diketahui kerap macet. Ketika keran dibuka, bukan air yang mengucur. Tapi angin.
Kalaupun ada air yang mengalir hanya diwaktu-waktu tertentu, dan mesti menggunakan pompa air bertenaga listrik.
“Jadi, ketika air mengalir lancar, tak kepikiran pengin mengisi penampungan air. Kalaupun pengin mengisi, biasanya kami lakukan selepas salat subuh,” tambahnya.
Ibu rumah tangga itu terpaksa memanfaatkan air sumur di depan rumahnya untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK). “Semoga setelah diperbaiki nantinya, air leding bisa mengalir dengan lancar lagi,” harapnya.
Kecamatan Banjarmasin Selatan
Jalan Gerilya, Jalan Lingkar Basirih, Jalan Mantuil, Jalan Tatah Pemangkih, Jalan Tatah Belayung, Jalan Tatah Bangkal, Jalan Gubernur Subardjo, Jalan Kuin Kacil, Pulau Bromo, Jalan Gunung Meranti.
Jalan Beruntung Jaya meliputi kawasan Jalan Arjuna, Sadewa, Krisna, Nakula, dan sekitarnya. Lalu Jalan Pemurus Dalam dan sekitarnya.
Jalan Tembikar kanan. Jalan Banjar lndah Permai meliputi kawasan Ramin, Sintuk, Kayu Kuku, dan sekitarnya.
Selanjutnya, kawasan Tri Sakti, Kompleks Yuka, Banyiur, dan sebagian wilayah Kabupaten Banjar.
Kecamatan Banjarmasin Utara
Jalan Hasan Basri sisi sebelah kanan dari Jembatan S Parman hingga Jembatan Sungai Andai.
(war/az/dye)