34.1 C
Banjarmasin
Kamis, 28 September 2023

Pampangan Sungai Kuin Susah Ditembus

BANJARMASIN – Dikhawatirkan terjadi juga. Pampangan menyasar ke Sungai Kuin.
Kemarin (2/2) petang, pampangan menumpuk di Jembatan Putih, Jalan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara. Agak sedikit berbeda dari pampangan di Jembatan 9 November alias Jembatan Pasar lama pada Rabu (1/2) tadi.

Pampangan di Jembatan Putih didominasi eceng gondok dan sampah rumah tangga. Tak ada batang pepohonan. Namun, kondisi itu juga membuat arus transportasi sungai terganggu.

Motoris kelotok, Nawawi cukup kesulitan menyibak pampangan. Perlu waktu lebih setengah jam motoris asal Alalak itu untuk bisa menerobos tebalnya tumpukan eceng gondok.

03-Wedding-Package-favehotel-Banjarbaru-2023

“Saya sebenarnya sudah tahu kalau ada pampangan di sini. Tapi apa boleh buat, ini rute terdekat untuk pulang menuju alalak,” ujarnya. Dibantu warga sekitar, kelotok Nawawi akhirnya bisa kembali melanjutkan perjalanan.

Baca Juga :  Jaga Kebersihan, Perahu Sampah Bakal Beroperasi Setiap Hari di Banjarmasin

Sejumlah warga yang bermukim di pinggir sungai memang tampak sibuk menyibak pampangan, kemarin petang. Salah satunya, Haris menjelaskan bahwa pampangan sudah berlangsung selama tiga hari.

“Menumpuknya bisa dari siang atau sore hari. Menjelang malam, atau tengah malam, baru hilang,” jelasnya.

“Atau datang ketika arus air sungai pasang. Menghilang ketika arus air surut,” ujarnya.

Mengapa bisa demikian? Haris bilang masuknya pampangan di Sungai Kuin berasal dari arah Sungai Barito. Ketika surut, pampangan tak lagi menumpuk di jembatan.

Kendati demikian, bukan berarti warga tak merasa terganggu dengan adanya pampangan. “Warga yang masih memanfaatkan air sungai untuk MCK jadi kesulitan. Mesti harus menyibak pampangan dahulu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Terjunkan 500 Partisipan, Bersihkan Sungai Belitung dari Sampah Plastik
MENYIBAK PAMPANGAN: Warga yang bermukim di bantaran sungai membersihkan pampangan yang ada di belakang rumahnya. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

“Belum lagi, raungan nyaring kelotok yang menembus pampangan. Cukup bising,” tambahnya.

Apakah sudah ada petugas dari dinas terkait yang datang melakukan pemantauan? Haris bilang hingga kini belum ada.

“Semoga saja ke depannya ada solusi. Mungkin bisa dengan memasang jaring perangkap sampah maupun pampangan. Kalau dibiarkan seperti ini terus, kasihan warga,” ucapnya.(war/gr/dye)

Aksi Babarsih Sungai Barabai: 2,8 Ton Sampah Terangkut

Di Bandung ada aksi Grup Pandawara. Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), ada Aksi Babarsih. Tujuannya sama, membersihkan sampah di sungai. Ini berawal dari usulan Muhammad Hidayatullah, 26 tahun.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru