BANJARBARU – Titik api terus bermunculan, Pemprov Kalsel pun menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kekeringan.
Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kalsel, Suria Fadliansyah mengatakan, surat penetapan status siaga dari Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor telah mereka terima.
“Status siaga berlaku mulai Rabu (31/5) kemarin sampai 15 November 2023 mendatang,” katanya kemarin (1/6).

Ia menyebutkan, ada beberapa dasar yang membuat pemprov menetapkan status siaga karhutla.
Pertama, mengacu prakiraan BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika) terkait musim kemarau yang dimulai pertengahan Mei dan puncaknya pada Agustus-September nanti.
“Selain itu, dua kabupaten dan kota juga telah menetapkan status siaga,” ujar Suria.
Kedua daerah itu adalah Kota Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
“Sedangkan daerah lainnya juga sedang memproses penetapan status siaga,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi mengingatkan karhutla sudah mulai mengancam.
Hingga Selasa (30/5) tadi sudah 42,82 hektare lahan yang terbakar. Puluhan hektare lahan yang terbakar itu tersebar di 23 titik.
“Paling banyak di Kota Banjarbaru dengan 14 titik. Disusul Kabupaten Tanah Laut dengan enam titik. Kabupaten Banjar dengan dua titik dan di Kabupaten Tabalong ada satu titik,” rincinya.