BANJARBARU – Kasus virus H5N1 atau Flu Burung mulai meresahkan warga Banua. Terlebih tak lama tadi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel menyebut ada ditemukan unggas yang diduga terjangkit virus menular ini.
Kekhawatiran soal flu burung ini sebenarnya makin meningkat usai adanya varian baru yang disebut berbahaya bagi manusia. Varian ini disebut clade 2.3.4.4b.
Di internasional, di Kamboja disebutkan ada seorang anak berusia 11 tahun yang meninggal diduga terjangkit varian baru flu burung ini.
Di Kota Banjarbaru, sempat berhembus kabar bahwa virus ini positif menulari satu ekor unggas ayam. Kabar ini pun membuat warga dilanda kekhawatiran, terutama mereka yang beternak ayam.

Soal kabar ini, Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarbaru, Yohana Kriswinantu coba menjelaskannya.
Dikatakannya, kabar tersebut memang ada. Namun mereka segera menindaklanjutinya. Yang mana sejauh ini katanya bahwa di Kota Banjarbaru belum ada terdeteksi unggas terjangkit flu burung.
“Jadi soal adanya informasi bahwa ada hasil positif (flu burung) di Balai Veteriner, setelah kami telusuri ternyata berasal dari pengambilan sampel di pedagang pasar unggah di wilayah Gambut (Kab Banjar),” cerita Yohana.
Dilanjutnya, dari informasi yang dinas dapatkan, bahwa dari 11 unggas yang diambil sampelnya, satu terkonfirmasi positif terjangkit flu burung ini.
“Kita juga menelusuri ke pedagangnya, dari mana mendapat unggas tersebut. Dari pengakuannya mengambil unggas di Kota Banjarbaru tapi kami kesulitan melacak karena tidak ada alamat lengkap asal ternak itu,” bebernya.
Pihak Dinas kata Yohana juga turut melakukan pengambilan sampel di kelompok ternak di wilayah Banjarbaru. Ada tiga kelurahan di wilayah Banjarbaru yang jadi sampel pengujian.
“Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Landasan Ulin Tengah dan Kelurahan Komet. Dari ketiga lokasi tersebut, tidak ditemukan AI (Avian Influenza),” tegasnya.
Meski tak ditemukan, namun sesuai prosedur pencegahan, pihaknya klaim Yohana menaruh waspada tinggi terhadap ancaman penularan flu burung di Banjarbaru.
“Kita terus lakukan sosialisasi ke peternak unggas dan pemberian desinfektan juga ke peternak sebagai langkah pencegahan,” tuntasnya. (rvn/yn/bin)