BANJARMASIN – Titian Kayu di kawasan Pulau Bromo kembali memakan korban. Seorang pengendara diketahui terjatuh ke sungai, kemarin (31/5) pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korbannya seorang warga asal Ujung Benteng RT 6, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Warga Pulau Bromo, Asrani menceritakan korban terjatuh saat melintasi titian kayu di kawasan RT 6. “Jatuh dengan kendaraannya. Pagi hari saat hendak berangkat kerja,” ungkapnya, kemarin.

Insiden jatuhnya warga dari titian itu bukan kali pertama terjadi. Sudah tak terhitung lagi. Contoh, pada awal April lalu.
Saat itu, seorang pedagang keliling juga mengalami kejadian serupa. Bersama sepeda yang dipancal serta barang dagangannya, lelaki itu juga terjatuh ke sungai.
Bila melihat titian di kawasan tersebut, memang tampak memprihatinkan. Titian kayu tampak tambal sulam. Berderak ketika diinjak atau dilintasi.
Di beberapa bagian, lantai kayunya juga terlepas hingga membuat lubang menganga. Itu belum termasuk kayu pondasi titian yang miring atau lapuk.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Banjarmasin, kondisi itu sudah terjadi lebih dari 10 tahun lamanya. Belum tampak ada perubahan, kerusakan justru bertambah parah.

Padahal titian itu adalah satu-satunya akses jalan utama warga. Kalaupun ada perbaikan, biasanya hanya dilakukan swadaya masyarakat.
“Pernah ada janji mau diperbaiki pada bulan Mei, tapi ini sudah masuk Juni tak ada perbaikan juga,” ungkap Ketua RT 6, Murtalib.
Untuk diketahui, Pulau Bromo terdiri empat RT. Mulai dari RT 4, RT 5, RT 6, dan RT 7. Pada Oktober tahun 2022 lalu, perbaikan titian pernah dilakukan. Panjang titian yang diperbaiki 100 meter.
Terbagi di dua lokasi. RT 4 dan RT 7. Posisi tepatnya di dua ujung Pulau Bromo. Lebar titian 1,5 meter. Semua material berbahan dasar kayu ulin alias kayu besi.