BANJARMASIN – Jembatan Tembus Mantuil, Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan belum masuk ke tahap pembangunan. Masih belum ketahuan siapa kontraktornya.
Kawasan itu kerap dipadati lalu lintas kendaraan bermotor. Macet. Pemko melalui Dinas PUPR Banjarmasin menilai satu-satunya upaya mengatasi kemacetan hanya dengan melakukan pelebaran jalan dan jembatan.
Apalagi jembatan yang akrab dikenal dengan nama Jembatan Al-Inayah itu juga sudah cukup lama, dan perlu diganti. Dikhawatirkan bila tidak segera dilakukan pergantian, akses satu-satunya itu bakal kian rusak. Bahkan membuat lalu lintas kendaraan bermotor terganggu.

Material awal yang hanya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi akan diganti dengan beton. Bahkan dibangun dua buah, alias jembatan kembar yang bersisian. Anggaran pembangunan sebesar Rp15 miliar. Bersumber dari APBD Banjarmasin.
Dari pantauan Radar Banjarmasin, sejumlah bangunan rumah warga di sekitar proyek jembatan sudah tampak dibebaskan. Lantas, kapan proyek pembangunan mulai dilakukan?
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengatakan saat ini proyek sedang dalam proses lelang. “Menunggu pemenang lelangnya. Sesuai dengan rencana, di akhir Mei atau di awal Juni sudah segera terkontrak,” ucapnya, Sabtu (29/4) tadi.
Suri membeberkan untuk proses pembebasan lahan di sekitar kawasan pembangunan telah selesai dilakukan. Setidaknya, untuk tahap pertama. “Masyarakat juga sudah menerima pembayaran,” ujarnya.
Untuk diketahui, di tahap pertama, pembebasan lahan hanya dilakukan pada bagian yang langsung bersinggungan dengan konstruksi jembatan. Totalnya, ada 13 lahan berikut bangunannya. Nominal yang digelontorkan sebesar Rp20 miliar.
Dinas PUPR berencana membebaskan sejumlah lahan lagi nantinya. Tahap kedua, pembebasan lahan digadang-gadang menjangkau hingga ke pertigaan jalan di kawasan RSUD Sultan Suriansyah. Supaya semakin memperlebar jalan di kawasan tersebut. “Untuk tahap kedua, akan dimasukkan dalam APBD Perubahan,” ucapnya.
Suri membeberkan dalam proses pembebasan lahan, pihaknya sama sekali tidak mengalami kendala. Lantaran akses jembatan sangat dibutuhkan masyarakat sekitar. “Nilai apraisal tanah juga mengakomodir beberapa indikator kepemilikan agar tidak ada yang dirugikan,” ujarnya.
Kapan jembatan itu rampung dibangun? Suri menargetkan selesai bulan Desember 2023.(war/az/dye)