31.1 C
Banjarmasin
Sunday, 2 April 2023

Penjualan Listrik PLN 2022 Naik 6,17 Persen

JAKARTA – PT PLN (Persero) berhasil mencatat penjualan terbaik pada tahun 2022 sebesar 270,82 terawatt hour (TWh) dengan total 85,28 juta pelanggan. Perolehan ini meningkat sebesar 15,75 TWh atau 6,17 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar 255,07 TWh. Bahkan, capaian terbaik ini dibungkus oleh PLN di kala pandemi masih melanda.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN melakukan berbagai langkah untuk bisa tetap menciptakan kinerja perusahaan yang baik. “Sesuai arahan pemerintah, PLN all out dalam turut menjaga pemulihan Ekonomi nasional pascapandemi melalui keandalan pasokan listrik bagi industri, bisnis, UMKM, hingga seluruh lapisan masyarakat,“ jelas Darmawan.

Dirinya melanjutkan torehan penjualan terbaik pada 2022 merupakan buah dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi yang dilakukan oleh perseroan. Strategi intensifikasi meliputi program pemasaran tambah daya bagi pelanggan eksisting.

Sementara, strategi ekstensifikasi meliputi penciptaan demand listrik baru, yaitu program akuisisi captive power dan electrifying agriculture. “PLN terus mencari ceruk pasar baru melalui program Akuisisi Captive Power. Sehingga berhasil mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri untuk beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke listrik PLN. Program ini berhasil menyumbang penjualan sebesar 2,53 terawatt hour (TWh),” tambah Darmawan.

Baca Juga :  Apresiasi Direktur Perempuan Bank Sampah Sekumpul melalui Program TJSL
010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Selain menyasar sektor Industri, Darmawan menjelaskan strategi PLN dalam menjaga pertumbuhan konsumsi listrik melalui sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan. Yakni, program electrifying agriculture. Tak ayal, program agrikultur modern berbasis energi listrik ini sukses menyumbang penjualan sebesar 0,31 TWh.

“Melalui program electrifying agriculture, PLN juga mendorong inovasi pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Agar masyarakat yang sebelumnya menggunakan alat-alat mesin pertanian berbasis fosil, mahal, dan merusak lingkungan, menjadi berbasis listrik, murah, dan ramah lingkungan,” tambah Darmawan.

Selain itu, untuk bisa mendorong pertumbuhan konsumsi listrik di sektor pelanggan rumah tangga dan retail, PLN menjalankan program intensifikasi program pemasaran. Seperti promo tambah daya yang menyumbang penjualan sebesar 1,31 TWh.

Secara regional, Darmawan juga mengatakan penjualan listrik selama 2022 di seluruh wilayah mengalami peningkatan. Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana) menjadi paling pesat pertumbuhannya, dengan 9,34 persen atau 20,34 TWh. Hal ini menjadi sinyal pertumbuhan industri di wilayah timur Indonesia mulai bergeliat.

Baca Juga :  5600 Rumah Tangga Tak Mampu di Dipasangi Listrik Gratis

Sementara itu, wilayah Sumatera dan Kalimantan tumbuh sebesar 6,43 persen atau 56,05 TWh dan regional Jawa, Madura, dan Bali sebesar 5,78 persen atau 194,42 TWh.

Secara sektoral dan berurutan pada 2022, penjualan tenaga listrik pada tarif rumah tangga menyumbang 42,53 persen, tarif industri menyumbang 32,35 persen, bisnis 17,49 persen, tarif sosial menyumbang 3,69 persen, tarif publik menyumbang 3,15 persen, dan layanan multiguna, traksi serta curah menyumbang 0,79 persen.

“Sebuah kehormatan bagi PLN dapat menjadi bagian dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi. Capaian pertumbuhan penjualan listrik pada 2022 menjadi bukti nyata bahwa kita bersama berhasil menjaga stabilitas di tengah kondisi pandemi dan geopolitik global yang tidak menentu,” pungkas Darmawan.(muz)

PLN-Kadin Kalsel Bersinergi Dorong Pertumbuhan Ekonomi

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) terus mendorong capaian positif dalam upaya tingkatkan pertumbuhan ekonomi di Kalsel dan Kalteng melalui kesiapan tenaga listrik untuk kegiatan Industri.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru