BANJARMASIN – Hari Raya Idul Adha tinggal kurang sebulan lagi. Aktivitas perajin ketupat di Kampung Ketupat, Sungai Baru, kembali menggeliat.
Walaupun masih cukup lama jelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh bulan depan, para perajin Ketupat di Kampung Ketupat mulai dapat orderan. Mereka bahkan sudah menyiapkan bahan baku kulit Ketupat berupa Janur kelapa dan juga daun Nipah.
Siti, salah satu perajin kulit Ketupat di Kampung Ketupat mengakui orderan sudah datang sejak awal bulan ini.

“Pemesan kulit Ketupat banyak dari luar Kota Banjarmasin. Antara lain, dari kawasan Hulu Sungai, Kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut, Kotabaru, hingga beberapa pemesan dari wilayah Kalteng juga ada,” sebut Siti.
Ditambahkan Siti, pemesan kulit Ketupat rata-rata adalah para pelanggan tetap. “Mereka pesan kulit Ketupat untuk dijual lagi di daerah masing-masing. Beberapa pemesan adalah pelanggan baru, tapi lebih banyak berasal dari Kota Banjarmasin atau Kota Banjarbaru saja,” sebutnya.
Harga kulit ketupat beraneka ragam. Untuk kulit Ketupat yang berbahan dasar daun Nipah, dihargai mulai Rp5 ribu per buah. “Kulit Ketupat dari daun Nipah ukurannya sangat besar. Satu ketupat Daun Nipah, bisa untuk menyajikan tiga porsi hidangan. Makanya, harga jualnya lebih mahal, yakni Rp5 ribu per buah. Kalau kulit ketupat dari Janur Kelapa dan berukuran lebih kecil, dijual mulai Rp15 ribuan per sepuluh buah,” sambungnya.
Dikatakan Siti, permintaan kulit ketupat tersebut berlum termasuk dari pasaran lokal. “Oleh karena itu, nanti jelang Hari Ray Idul Adha, stok kulit Ketupat akan ditambah. Setidaknya, dibikin lima ratus buah buah kulit Ketupat baik dari daun Nipah maupun dari Janur Kelapa,” paparnya.
Ditanyakan mengenai keuntungan, Siti enggan menyampaikan rinciannya. “Alhamdulillah, cukup buat kebutuhan harian atau untuk ongkos anak-anak daftar masuk sekolah,” tandasnya.(oza)