RANTAU – Walaupun isu penyakit mulut dan kuku (PMK) lagi ramai, namun Dinas Pertanian Kabupaten Tapin memprediksi kebutuhan sapi hingga perayaan Iduladha mendatang mencukupi.
Dari data yang ada, stok sapi sekarang ini 850 ekor, tersebar pada beberapa peternak di 12 kecamatan, termasuk di kantong sapi di Tapin Selatan dan Tengah.
Kepala Dinas Pertanian Tapin Wagimin menjelaskan, dari 850 stok sapi, kalau berkaca pada Iduladha 2021 lalu, untuk keperluan sapi hanya 650 ekor. Artinya masih banyak tersisa. “Kita prediksi cukup,” ucapnya.

Meski begitu, jika tidak mencukupi, Dinas Pertanian tidak melarang transaksi ternak dari luar Tapin, walaupun isu PMK lagi merambat.
“Sapi luar masuk ke Tapin tidak dilarang. Dengan syarat bebas dari PMK dan dibuktikan surat dari tenaga medis di wilayah asal,” tegasnya.
Dibolehkannya sapi dari luar masuk, menjadi angin segar bagi peternak. Fadil, warga Kecamatan Tapin Tengah, menyambut senang kebijakan itu. “Kalaupun syaratnya menyertakan surat, kita siap,” katanya.
Ia memprediksi, sampai Iduladha nanti, permintaan sapi tidak akan cukup. Apalagi sejak adanya penyakit mulut dan kuku ini, karena sapi luar diperketat untuk masuk. (dly)