BANJARMASIN – Adanya indikasi ditemukannya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak, tak menurunkan minat warga Kota Banjarmasin dalam membeli daging sapi potong. Bahkan, penjualan daging sapi potong di sejumlah pasar di Kota Banjarmasin justru mengalami peningkatan. Seperti pantauan Radar Banjarmasin di Pasar Perumnas Kayutangi Banjarmasin, warga tetap antusias membeli daging sapi potong yang saat ini berada di kisaran Rp120 ribuan per kilogram.
Wawan, salah satu pembeli menuturkan agak khawatir dengan PMK yang menyerang hewan ternak di Indonesia. “Yang jelas, supaya daging bebas bakteri, saya memasak dengan waktu yang lama. Selain itu, saya lihat dulu kondisi dagingnya, kalau sudah agak kurang segar atau pucat, jangan beli daging dulu,” ujarnya.
Wawan berharap pemerintah segera mengatasi hal ini. Apalagi, dalam sebulan ke depan sudah menjelang Hari Raya Idul Adha yang kerap terjadi lonjakan kebutuhan akan daging hewan ternak seperti sapi dan kambing.

“Saya rasa pemerintah harus bertindak cepat. Segera melakukan pemantauan dan pengecekan ke peternakan sapi dan kambing yang ada di Kalsel. Selain itu, hewan ternak dan daging yang dikirim dari luar Kalsel juga harus diperiksa dengan teliti, jangan sampai PMK menyebar di Kalsel,” sebutnya.
Sementara itu, Yanti, pedagang daging sapi mengakui pasokan daging sapi saat ini terbilang lancar. “Dalam sehari bisa dapat pasokan hingga 100 kilogram daging sapi. Selama ini belum ada keluhan dari konsumen. Daging sapi potong yang saya jual aman-aman saja. Konsumen tetap minat membeli daging sapi,” tandasnya. (oza/yn/bin)