Nyaris tak pernah mati, bisnis barang-barang fesyen tetap eksis. Salah satunya seperti bisnis tas. Salah satu yang paling tren saat ini, ruched bag menjadi item fesyen yang turut diganrungi kaum hawa saat ini.
Ruche atau ruched adalah istilah fesyen yang merujuk pada teknik penataan kain dengan cara menumpuknya, sehingga menghasilkan aksen kerutan. Tak hanya untuk pakaian, teknik ruched juga bisa diaplikasikan pada produk tas.
Ruched bag menjadi tren sejak setahun belakangan. Sejak tren tas baguette atau tas pundak kembali muncul ke permukaan. “Ruched bag adalah salah satu variasi dari tas baguette,” ujar Rahmi (27), salah seorang pedagang tas dan aksesori di Banjarmasin.

Tas ini menjadi semakin trendy karena pengaruh media sosial. Banyaknya influencer yang memakai tas serupa membuat tas ruched kian diganrungi. Tak terkecuali di Banua.
“Tas ini menjadi salah satu kesukaannya anak muda. Terutama usia belasan tahun hingga usia di bawah 30 tahun,” beber Rahmi.
Tas ini biasanya terbuat dari material kulit sintetis. Terdiri dari berbagai macam warna sehingga membuatnya kian menarik. “Mulai dari warna dasar, hingga yang colourfull,” ujarnya.
Warna-warna pastel seperti hijau muda, baby pink, biru muda dan sejenisnya menjadi yang paling diminati. Di samping itu, warna hitam dan putih selalu jadi best seller.
Aksen kerutan pada tas ini juga membuat tampilannya menjadi lebih menarik. “Jadi tasnya tidak terlalu polos karena aksen kerutannya mempercantik tampilan tas,” ujarnya.
Harga jual tas ruched ini bervariasi. Mulai dari Rp40 ribu rupiah hingga ratusan ribu. Biasanya tergantung pada kualitas material, merek dan sebagainya.
Tas jenis ini mudah dijumpai di berbagai toko baik yang online maupun konvensional. “Karena sudah sangat tren, tas ini bisa dijumpai di berbagai pertokoan tas, apalagi di marketplace,” tuntas Rahmi. (tia/ij/bin)