TANJUNG – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kabupaten Tabalong gencar mendatangkan minyak goreng curah bersubsidi dari pemerintah pusat.
Sudah empat kali komoditas itu didatangkan untuk menekan harga minyak goreng yang masih mahal di Kabupaten Tabalong.
Hal itu dikatakan Kepala Diskop UKM Perindag Kabupaten Tabalong, Husin Ansari ketika diwawancarai di Tanjung, belum lama tadi. “Ini yang keempat kalinya,” katanya.

Ada sebanyak 18 ribu liter minyak goreng curah didatangkan untuk didistribusikan. Sehingga, seluruhnya diperkirakan sudah sebanyak 32 ribu liter.
Pendistribusian minyak goreng dilakukan dengan beberapa pola. Bagi masyarakat di desa berkoordinasi dengan aparat desa setempat. Selain itu diperkenankan kepada masyarakat umum dengan syarat memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Pelaku usaha kecil menengah (UKM) juga mendapatkan perhatian, namun diminta mengisi lampiran pada aplikasi yang disediakan. Jatahnya 25 liter per kepala keluarga. “Untuk umum lima liter,” ujarnya.
Semua pola pendistribusian ini dijelaskan Husin Ansari diharapkan dapat memperbanyak minyak goreng di masyarakat yang berdampak pada penurunan harga komoditi tersebut.
“Karena penyumbang inflasi salah satunya minyak goreng, padahal susah dilakukan pasar, namun tidak merata. Ini kami coba makin banyak kami pesan untuk disebar di masyarakat agar minyak goreng murah,” terangnya.
Upaya ini sendiri diharapkan dapat berlangsung hingga enam bulan ke depan, dengan target bisa menurunkan harga minyak goreng hingga harga HET.
Saat ini, harga minyak goreng curah di Tabalong sendiri belum mengalami penurunan hingga harga HET, Rp14 ribu perliter. “Harapan pemerintah bisa turun sampai harga HET,” cetusnya.
Sementara, untuk minyak goreng kemasan disampaikannya sudah turun dipasaran dengan perkiraan Rp2.000 perliter. Dari harga Rp25 ribu sudah menjadi Rp23 ribu perliter. (ibn)