BANJARMASIN – Pesepeda malang ini ditabrak di depan Gang Tanjung Raya Jalan Veteran Banjarmasin Timur, kemarin (28/4) sekitar pukul 09.30 pagi.
Korban bernama Salman, warga Gang 7A Sungai Bilu. Penabraknya mengemudikan Suzuki Switf dengan nomor pelat DA 1099 TYB.
Tak lama, lelaki 58 tahun itu dinyatakan meninggal dunia saat dirawat tim medis Rumah Sakit Ulin.
Relawan Putra Daha, Fatar yang ikut mengevakuasi menceritakan, ada luka serius di kepala korban. “Dari mulut dan telinganya keluar daerah. Tapi saat dievakuasi masih bernapas,” ceritanya.
Fatar masih tetangga satu kampung dengan korban. Setahunya, ke mana-mana Salman memang selalu mengayuh sepeda dan tak pernah aneh-aneh.
“Setahu saya, orangnya tertib saja kalau bersepeda. Selalu di pinggir kiri jalan,” tambahnya.
Mobil celaka itu berisi seorang sopir dan tiga penumpang. “Dua pria dan dua perempuan,” sebut Fatar.
Adik korban yang ditemui di kamar pemulasaran jenazah, Khadijah bahkan mengatakan kakaknya tidak ditabrak. Melainkan dilindas.
“Kata orang-orang, penumpang mobil seperti mabuk alkohol,” ujarnya.
Keluarga berharap penabrak dihukum dengan vonis yang setimpal. “Dihukum berat,” harapnya.
Bukan hanya keluarga korban, warganet juga dibikin geregetan. Di media sosial, akun @bbynonaa dihujat.
Pemilik akun Instagram ini rupanya salah seorang penumpang perempuan mobil nahas tersebut.
Dalam videonya, ia merekam situasi di dalam ambulans yang membawa jenazah. Sayangnya, sambil mengeluarkan kalimat-kalimat yang bernada tak simpatik.
“Guys! Kami tuh enggak sengaja. Namanya musibah ya. Enggak sengaja nabrak orang. Dan orangnya mati di tempat,” ujarnya sambil memainkan rambutnya dengan santai.
Bagi warganet, ulah @bbynonaa benar-benar tidak berempati.
Sorenya, ketika dikonfirmasi, Kasat Lantas Polresta Banjarmasin Kompol M Noor Chaidir mengarahkan wartawan ke unit laka di pojok markasnya.
“Silakan ambil datanya ke sana, kasus ini masih disidik,” jawabnya.
Namun, penyidik malah beralasan belum mengantongi identitas pengemudi maupun penumpangnya.

“Belum diperiksa, lantaran mereka (sopir dan penumpang) masih mabuk berat,” sahut salah seorang penyidik.
Ditanya apakah mereka sudah menunjukkan tanda pengenal, jawabannya juga sama. “Semuanya tidak ber-KTP. Seperti yang saya bilang tadi, masih mengantuk. Belum bisa diperiksa,” tambahnya.
Tapi, penyidik kemudian mengubah pernyataan sebelumnya. “Tidak juga (mabuk), faktor kantuk saja,” tukasnya.
Pantauan wartawan, di ruangan itu, mereka berempat sedang tidur. Dua rebahan di sofa, dua lagi di lantai dengan fasilitas AC pendingin. (lan/az/fud)