BANJARMASIN – Sejumlah event wisata tahunan di Kota Banjarmasin tinggal menjadi kenangan.
Dalam kalender event yang telah disusun pemko, banyak yang harus dibatalkan akibat lonjakan kasus COVID-19.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina membeberkan, pada tahun 2022 ini hanya tersisa dua event saja. Salah satunya perayaan hari jadi kota yang jatuh pada bulan September.
“Paling yang bisa dipertahankan cuma itu,” ujarnya di Balai Kota, Sabtu (12/2) tanpa menyebutkan event kedua.
Umumnya, dalam momen harjad ada beberapa acara pendukung. Misalkan Festival Pasar Terapung dan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF).
Ibnu menekankan, keduanya bersifat situasional. “Seperti tahun kemarin, banyak yang hybrid, acara offline dan online digabungkan,” tambahnya.
Padahal, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah gencar mempromosikan pariwisata Indonesia.
“Biasanya dalam setahun kan ada sekitar 40 event. Tapi karena masih pandemi, banyak yang ditiadakan,” sebutnya.
Apa boleh buat. Gelombang ketiga dan Omicron kembali memaksa semua orang untuk bersabar.
“Pemko sudah gencar promosi, tapi ternyata bersamaan dengan kenaikan kasus covid,” lanjutnya.
Lantas bagaimana dengan kawasan wisata Siring Pierre Tendean yang tetap ramai dikunjungi pada akhir pekan? Dia menegaskan, siring tepian Sungai Martapura masih ditutup.
“Belum dibuka, tapi di sana ada aktivitas masyarakat yang tak resmi. Nanti akan kami perketat,” jaminnya.
Desember lalu, pemko sempat menggelar uji coba pembukaan Pasar Terapung di kawasan Menara Pandang. “Waktu mau dibuka, angka kasusnya malah meningkat, jadi ditutup lagi,” tutupnya.
Mengutip data yang dirilis Dinas Kesehatan Banjarmasin, per tanggal 12 Februari sudah tercatat 2.185 kasus aktif. Ada 100 orang yang menjalani isolasi di rumah sakit. (war/at/fud)